EmitenNews.com - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (14/9) pagi menguat 0,033 persen atau 5 poin menjadi Rp15.355 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.360 per dolar AS.


Analis pasar mata uang Lukman Leong memperkirakan penguatan rupiah pagi ini tak lepas dari terkoreksinya dolar Amerika Serikat (AS) di tengah ekspektasi naiknya inflasi di negara itu.


"Walau data inflasi AS semalam menunjukkan hasil yang sedikit di atas ekspektasi, namun investor bersiap menantikan data penjualan ritel AS yang diperkirakan akan lebih lemah dari bulan lalu," ujarnya di Jakarta, Kamis.


Data inflasi AS menunjukkan pertumbuhan menjadi 3,7 persen pada Agustus 2023 atau meningkat dibandingkan pada Juli 2023 yang berada di kisaran 3,2 persen.


Menurut dia, ekspektasi kenaikan pada inflasi serta tingkat suku bunga The Fed sudah priced in. Karena itu, kendati ada kenaikan data inflasi AS, rupiah tetap dapat menguat.


"Investor sekarang beralih ke data ritel AS yang diperkirakan menurun ke posisi 0,2 persen pada Agustus 2023 dibandingkan 0,7 persen pada bulan lalu," ucap Lukman.(*)