EmitenNews.com—PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menandatangani kerjasama terkait fasilitas pembiayaan restorasi armada dengan skema bagi hasil bersama PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA). 


Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan offering letter atas syarat & ketentuan indikatif terbaru (updated indicative term sheet) yang telah ditandatangani pada bulan Agustus lalu.


Fasilitas pembiayaan dengan nilai hingga Rp725 miliar melalui skema bagi hasil ini akan berlangsung selama 5 tahun kedepan. Untuk implementasi akan dilakukan secara bertahap pada sejumlah rute di antaranya adalah Jakarta- Surabaya-Jakarta, Jakarta-Makassar-Jakarta serta Jakarta-Jayapura-Jakarta.


Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa kerja sama tersebut merupakan bentuk komitmen GIAA untuk mengoptimalkan langkah misi transformasi kinerja perseroan. Langkah ini juga sebagai upaya untuk terus memberikan kontribusi positif di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional.


"Pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama lebih dari 2 tahun ini tidak dapat dipungkiri telah membawa industri penerbangan menghadapi berbagai tantangan kinerja operasional, termasuk keterbatasan jumlah armada yang berada dalam kondisi siap beroperasi setelah sebelumnya armada tersebut sempat tidak beroperasi di tengah proses restrukturisasi kewajiban usaha, termasuk negosiasi bersama lessor," jelas Irfan dalam keterangannya, Sabtu (17/9).


Lebih lanjut, fasilitas pembiayaan tersebut selanjutnya akan digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan kinerja perusahaan. Terutama pada lini operasional penerbangan yang akan dioptimalkan untuk restorasi armada dan pemeliharaan spare part pesawat seperti engine, APU, shipping part, dan berbagai komponen pesawat lainnya.


Adapun penggunaan fasilitas pembiayaan yang telah disepakati ini akan disesuaikan dengan kebutuhan proyeksi restorasi armada utamanya di situasi pasca pandemi saat ini. Dengan begitu nantinya fasilitas pembiayaan akan digunakan secara bertahap sesuai kebutuhan operasional penerbangan Garuda Indonesia.


"Kerja sama fasilitas pembiayaan ini memberikan optimisme tersendiri dalam hal kepercayaan sektor dunia usaha terhadap outlook bisnis Garuda Indonesia ke depannya. Tentunya peluang ini akan terus kami optimalkan untuk memastikan business plan Garuda Indonesia dapat diwujudkan secara optimal," kata Irfan.