EmitenNews.com - Cikarang Listrindo (POWR) memiliki sisa dana initial public offering (IPO) senilai Rp1,4 triliun. Itu sekitar 61,5 persen dari total koleksi bersih dana IPO sebesar Rp2,29 triliun. Artinya, dana tersebut belum terserap maksimal.  

Selanjutnya, dana taktis tersebut ditambang pada sejumlah lembaga perbankan. Penempatan dana itu, dibalut dengan tingkat bunga 5,5 persen. Berdurasi antara 3-6 bulan, dana tersebut didepositokan pada UOB Singapore, UOB Jakarta, Bank CIMB Niaga (BNGA), dan Bank KEB Hana Indonesia dengan tingkat suku bunga gross 4,65-5,50 persen.

Selanjutnya, perseroan baru menyerap dana IPO senilai Rp897,18 miliar alias 38,5 persen. Yaitu, sekitar 12,90 persen atau sekitar Rp207,67 miliar menggelinding untuk ekspansi. Itu juga meleset dari skenario awal dengan alokasi Rp1,60 triliun alias 66,66 persen. 

Berikutnya, senilai Rp689,51 triliun setara dengan alokasi 28,56 persen untuk modal kerja. Nah, serapan atau realisasi modal kerja sesuai dengan rencana alokasi sebagaimana diungkap dalam prospektus. Sekadar informasi, pada 14 Juni 2016 perseroan mengoleksi dana IPO kotor Rp2,41 triliun. 

Kemudian, dana tersebut dikurangi biaya-biaya Rp114,68 miliar. Biaya-biaya itu meliputi jasa penjaminan Rp4,95 miliar alias 0,21 persen. Jasa penyelenggaraan Rp36,73 miliar atau 1,52 persen. Jasa penjualan Rp4,6 miliar alias 0,19 persen. 

Jasa profesi penunjang pasar modal Rp36,97 miliar. Jasa lembaga penunjang pasar modal Rp132 juta. Biaya jasa konsultasi keuangan Rp12,68 miliar. Dan, biaya lain-lain dapat diatribusikan langsung sebagai biaya emisi Rp18,58 miliar. (*)