EmitenNews.com - Saranakelola Investa menjadi pengendali ICTSI Jasa Prima (KARW). Itu setelah Saranakelola mencaplok 470.830.500 saham perseroan dari pengendali lawas ICTSI Far East Pte Ltd.

Transaksi akuisisi telah dituntaskan pada 1 Februari 2024. Pembelian 80,19 persen saham perseroan dari ICTSI Far East dibantu oleh Mandiri Sekuritas. Menyusul penuntasan transaksi itu, sejak 1 Februari 2024, perseroan di bawah kendali Saranakelola. 

Terhitung sejak 1 Februari 2024, pembeli telah efektif menjadi pengendali baru pada perseroan. Saranakelola Investa merupakan perseroan terbatas berdiri berdasar hukum Republik Indonesia. Saranakelola berdomisili di Jalan Aloon-Aloon Priok No. 27, Krembangan, Perak Barat, Surabaya Utara, Jawa Timur, Indonesia.

Saranakelola bergerak bidang angkutan laut dalam, dan luar negeri untuk barang. Saranakelola selaku pengendali baru tidak memiliki hubungan afiliasi dengan penjual selaku pengendali lama. ”Jadi, pengendali perseroan telah berpindah ke pangkuan Saranakelola Investa,” tegas Tejas Nataraj, President Director ICTSI Jasa Prima. 

Per 30 November 2022, ICTSI Jasa Prima memiliki tiga anak usaha. Yaitu PBM Olah Jasa Andal, Karya Investama Indonesia (KII), dan Karinwashindo Centralgraha (KC). Olah Jasa Andal memiliki kontrak kerja sama dengan PT IPC, dan beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok. 

Sementara untuk KII dan KC, kedua entitas anak tersebut belum terlibat dalam memberikan kontribusi dalam transaksi, dan pendapatan komersial pada tahun buku 2022. Sebelumnya, Meratus mengumumkan telah mengakuisisi ICTSI Jasa Prima. Akuisisi sebagai langkah kunci membangun konektivitas sebagai operator terintegrasi swasta terkemuka Indonesia. Melayani bisnis pelayaran, logistik, dan pelabuhan. Akuisisi itu,  menandai capaian penting pengembangan layanan logistik. 

Integrasi bersama perseroan akan mendorong efisiensi pengelolaan pelabuhan, dan sistem distribusi seluruh jaringan Meratus. ”Kami optimistis akuisisi ini menciptakan sinergi luar biasa proyek Terminal Nusantara, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Farid Belbouab, CEO Meratus.

Melalui proyek Terminal Nusantara, Meratus mengoperasikan dua terminal domestik di Jakarta dan Surabaya, dengan total kapasitas 1 juta TEUs. Saat ini, tingkat lalu lintas arus kontainer kedua terminal itu, mengalami tren positif. Pada akhir 2023, meningkat 13 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Salah satu kunci utama akuisisi itu, keunggulan wilayah operasional terletak strategis di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan terhubung berbagai akses lalu lintas darat dengan infrastruktur memadai. Selain itu, ICTSI Jasa Prima memiliki luas total area 8,2 hektare (ha) dengan kapasitas wharf seluas 600 meter. (*)