EmitenNews.com — Tahun ini demi memacu kinerjanya, PT Medco Energi Indonesia Tbk (MEDC) optimistis menetapkan target produksi minyak dan gasnya naik tajam dari tahun sebelumnya.

 

Keterangan resmi Perseroan, Kamis (16/6) menunjukkan MEDC telah menetapkan produksi minyak dan gas tahun ini mencapai 160 juta barel per hari (mboepd) pada 2022. Jumlah ini naik dari capaian produksi 2021 sebanyak 94 juta barel per hari dengan total kapasitas 110 juta barel per hari.

 

Adapun, MEDC memperkirakan target biaya produksi migasnya berada di bawah USD10 per barel. Tambahan kapasitas produksi migas MEDC juga didapat dari hasil Penyelesaian akuisisi ConocoPhillips Indonesian pada Maret 2022.

 

Hingga kuartal I/2022 , produksi migas MEDC sudah mencapai 127 juta barel per hari, dengan biaya produksi migas USD8 per barel, masih sesuai dengan rencana Perseroan. Selanjutnya, Perseroan juga menetapkan target penjualan ketenagalistrikan tahun ini mencapai 3.500 GWh. Adapun, capaian hingga kuartal I/2022 sudah mencapai 837 GWh.

 

Tahun ini MEDC juga menyiapkan belanja modal untuk bisnis minyak dan gas senilai USD275 juta dan ketenagalistrikan US$50 juta. Sampai dengan kuartal I/2022, MEDC sudah menyerap belanja modal hingga US$42 juta.

 

Menurut Direktur Utama MEDC, Hilmi Panigoro, pihaknya sangat senang dengan catatan kinerja kuartal pertama 2022. "Hal ini membuktikan bahwa strategi Perseroan berjalan dengan baik sebagaimana dibuktikan dengan penghargaan sebagai Asia Pacific Upstream Company of the Year pada APAC Capital Energy Assembly yang diadakan oleh Energy Council baru-baru ini," paparnya dalam keterangan resmi.

 

Di sisi lain, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Medco Energi International Tbk (MEDC) beserta obligasi menjadi idAA- dengan outlook positif dengan mempertimbangkan kinerja perseroan. Kenaikan peringkat mencerminkan ekspektasi Pefindo, leverage keuangan perseroan diperkirakan membaik dengan proyeksi rasio utang terhadap EBITDA di bawah 3 kali dalam jangka pendek menengah dari sebelumnya 4,6 kali pada 2021.

 

Berdasarkan catatan EmitenNews.com MEDC dan surat utang menyandang peringkat idAA- dengan outlook stabil. Lonjakan peringkat itu, merefleksikan ekspektasi leverage keuangan perseroan akan membaik. Itu dengan proyeksi rasio utang terhadap EBITDA di bawah 3x dalam jangka pendek ke menengah dari sebelumnya 4,6x pada 2021.

 

Perbaikan rasio utang terhadap EBITDA dipandang sebagai dampak dari konsolidasi penuh Corridor PSC dan juga diperoleh dari kenaikan harga minyak. MEDC diyakini bisa mempertahankan pengelolaan yang baik terhadap utang dan belanja modal yang didanai utang.