Skala ekonomi yang besar menunjukkan bahwa kue yang bisa dinikmati atau dimonetisasi masih tetap besar sehingga setiap pelanggan merupakan hal yang berharga.
“Namun dengan solusi kreatif tanpa bakar uang seperti melalui fitur Hemat. Ini memastikan kesinambungan perusahaan, solusi kreatif untuk pengguna dan menunjukkan komitmen GOTO untuk meningkatkan daya saing di mata investor. Ini jadi win-win solution.” Ujar Radit.
Untuk diketahui GOTO mencatatkan peningkatan pendapatan bersih hingga 102% secara tahunan menjadi Rp 6,9 triliun dan EBITDA yang disesuaikan meski masih membukukan kerugian, akan tetapi kerugiannya menurun drastic hingga 70% secara tahunan pada semester I-2023.
Related News

Buru Restu Pemodal, NFCX Rancang Private Placement 66,66 Juta Lembar

Cair 1 Juli, Mega (MMLP) Gelontor Dividen Rp241,8 Miliar

Buyback, Trimegah Persada (NCKL) Siagakan Rp1 Triliun

Cum Date 20 Juni, Summarecon (SMRA) Salurkan Dividen Rp148,57 Miliar

Jualan Emas Laris, HRTA Obral Dividen Rp96,71 Miliar

Periksa! Berikut Jadwal Dividen SSIA Rp15 per Helai