Skala ekonomi yang besar menunjukkan bahwa kue yang bisa dinikmati atau dimonetisasi masih tetap besar sehingga setiap pelanggan merupakan hal yang berharga.
“Namun dengan solusi kreatif tanpa bakar uang seperti melalui fitur Hemat. Ini memastikan kesinambungan perusahaan, solusi kreatif untuk pengguna dan menunjukkan komitmen GOTO untuk meningkatkan daya saing di mata investor. Ini jadi win-win solution.” Ujar Radit.
Untuk diketahui GOTO mencatatkan peningkatan pendapatan bersih hingga 102% secara tahunan menjadi Rp 6,9 triliun dan EBITDA yang disesuaikan meski masih membukukan kerugian, akan tetapi kerugiannya menurun drastic hingga 70% secara tahunan pada semester I-2023.
Related News

Laba Bersih Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Naik 80,2% Jadi Rp691,44M

PRAY Akuisisi JMPR Lewat Skema Ini

OLIV Ungkap Bakal Ganti Pengendali, Saham Terbang Ribuan Persen

DADA Disorot Rumor! Spekulasi Melesat, Harga Bisa Tembus Segini

Hadirkan Creator Fest 2025, BRI Siapkan Wadah Kreativitas Masyarakat

Robby Adijaya Divestasi Saham WOWS Rp23,6M, Ada Apa?