EmitenNews.com - Kepala Divisi Formalitas SKK Migas George Nicolas Marsahala Simanjuntak mengungkapkan dalam rangka mendukung kemudahan berinvestasi, lembaga itu telah memangkas sejumlah perizinan di bidang Migas.


"Dulunya banyak perizinan yang disyaratkan oleh SKK Migas, seperti izin welder dan lainnya. Perizinan seperti itu sudah tidak ada lagi, SKK Migas hanya mensyaratkan 10 perizinan saja, sehingga 96 perizinan yang lainnya dihapus," ungkapnya ketika memaparkan perkembangan layanan one door service policy (ODSP) di acara Coffee Morning SKK Migas yang diselenggarakan Jumat (4/8).


Melalui pemangkasan jumlah perizinan dan percepatan layanan perizinan yang didukung oleh aplikasi berbasis teknologi informasi, maka saat ini waktu penyelesaian perizinan di SKK Migas hanya 1 hari saja. Langkah ini merupakan salah satu keberhasilan transformasi SKK Migas, dengan salah satu pilarnya adalah layanan ODSP.


Meningkatnya kecepatan pelayanan perizinan di SKK Migas, akan semakin memberikan kesempatan bagi KKKS untuk mengoptimalkan waktu yang dimilikinya. Melalui layanan ODSP yang optimal, dapat memberikan dukungan bagi program-program industri hulu migas yang semakin agresif dan masif.


Semisal target pengeboran sumur pengembangan yang mencapai 991 sumur atau meningkat dibandingkan realisasi program sumur pengembangan di 2022 yang sebanyak 760 sumur, bahkan dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebanyak 480 sumur, maka di tahun 2023 meningkat lebih dari 2 kali lipat dibandingkan 2020.


Transformasi layanan ODSP akan terus ditingkatkan, karena seiring target peningkatan produksi minyak dan gas di 2030 maka kedepannya kegiatan hulu migas akan semakin masif dan agresif, termasuk suatu saat jumlah program pemboran sumur pengembangan akan mencapai lebih dari 1.000 sumur. SKK Migas akan terus mempertahankan kecepatan proses yaitu 1 hari meskipun aktivitas terus meningkat drastis.


Kepala Divisi Formalitas menekankan bahwa dengan semakin cepat dan efisien proses perizinan di SKK Migas maka akan memberikan ruang dan waktu yang lebih banyak bagi KKKS untuk menyelesaikan perizinan di instansi lain dan penyelesaian kegiatan dilapangan.


George menyampaikan bahwa SKK Migas tidak berhenti pada layanan di SKK Migas saja, tetapi juga memberikan pendampingan, konsultasi dan membantu KKKS dalam menyelesaikan perizinan di instansi lain. Saat ini SKK Migas sedang menyiapkan aplikasi mirroring terhadap aplikasi online yang terkait perizinan yang ada di instansi lain. Melalui mirroring maka SKK Migas dapat ikut memantau apa saja yang macet dan membantu KKKS bagaimana menyelesaikannya.(*)