EmitenNews.com -Usai mengumumkan pembagian dividen interim, harga saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) mengalami kenaikan 3,7% sepanjang pekan lalu dan turut diborong oleh investor asing. 

Pergerakan saham TUGU pada hari ini, ditransaksikan sebanyak 741 kali untuk 3,34 juta saham senilai Rp3,80 miliar dengan harga terendah ada di Rp1.125 dan harga tertinggi di Rp1.155  per lembar saham. Market Cap TUGU saat ini ada di Rp4,04 triliun.

Saham TUGU secara year to date (YTD) menguat 51,33 persen hingga penutupan hari ini, Senin (4/13/2023), dibandingkan pada awal tahun tepatnya di 5 Januari 2023 pada level 750. Adapun pada hari ini saham TUGU sempat menguat ke level 1.155 per lembar saham. Sedangkan untuk level tertinggi saham TUGU sepanjang tahun 2023 ada di 1.445 per lembar saham pada akhir bulan Juli.

Perseroan menyampaikan rencana pembagian Dividen Interim untuk periode tahun buku 2023. Sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada tanggal 24 November 2023, senilai Rp90,71 miliar.

Jadwal pembagian dividen: Tanggal Cum dan Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 6 dan 7 Desember 2023, tanggal Cum dan Ex di pasar tunai 8 dan 11 Desember 2023, DPS yang berhak atas dividen TUGU maksimal tercatat pada 8 Desember dan pendistribusian dividen pada 20 Desember 2023.

Data Keuangan per 30 September 2023 yang mendasari pembagian Dividen adalah Laba Bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp1,12 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp6,14 triliun dan total ekuitas Rp10,15 triliun.

Jika merefleksi lebih jauh, kenaikan harga saham TUGU di sepanjang pekan lalu turut mengantarkannya menjadi runner up saham top gainer di industri asuransi umum dan hanya kalah dari saham PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) yang naik 6,5% di saat yang sama. 

Saham TUGU sempat mencetak hattrick penguatan pada 28 – 30 November 2023, sebelum akhirnya ditutup melemah tipis di hari terakhir perdagangan Jumat (1 Desember 2023). Namun dengan penguatan 3 hari beruntun tersebut mampu membuat saham TUGU menjadi salah satu penghuni top gainer emiten asuransi umum.

Apresiasi harga saham TUGU juga diikuti dengan peningkatan volume serta frekuensi transaksi. Data perdagangan menunjukkan rata-rata volume perdagangan saham TUGU harian pekan lalu sebesar 2 juta saham atau naik 38% dari minggu sebelumnya yang hanya 1,4 juta saham. 

Rata-rata frekuensi perdagangan harian saham TUGU juga naik 39% menjadi 567x dari periode minggu sebelumnya yang mencapai 407x. 

Selain didorong oleh peningkatan volume dan frekuensi transaksi, saham TUGU juga mendapatkan dorongan dari adanya inflow dana asing. Mengacu pada data broker summary, asing net buy saham TUGU sebesar Rp 1 miliar setelah mencatatkan net sell dalam 4 pekan beruntun. 

“Adanya kenaikan likuiditas transaksi saham TUGU di pasar sekunder serta manuver investor asing net buy dikarenakan adanya aksi korporasi berupa pembagian dividen interim” kata Raditya Krisna Pradana dari Kanaka Hita Solvera. 

Pada 28 November 2023, TUGU merilis Keterbukaan Informasi (KI) dan mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp 90,71 miliar. Nilai tersebut setara dengan 8% dari perolehan laba bersih TUGU sepanjang 2023 dan setiap pemegang saham berhak mendapatkan dividen sebesar Rp 25,5. 

“Yield dari dividen interim tersebut setara dengan 2,25% jika menggunakan harga closing terakhir di Rp 1.125. Untuk dividen interim, yield tersebut termasuk menarik. Apalagi secara nominal sebenarnya besaran dividen interim TUGU tahun ini setara dengan dividen final tahun-tahun sebelumnya”. Tambah Radit. 

Menurutnya keputusan TUGU untuk membagikan dividen interim dengan nilai tersebut lantaran kinerja keuangan perseroan yang tumbuh solid di sepanjang 2023 dengan capaian pertumbuhan laba bersih sampai 4,33x pada September 2023.

Radit juga menambahkan TUGU secara valuasi menarik. Berdasarkan relative valuation menggunakan PBV, TUGU undervalued.” TUGU per (1/12) diperdagangkan dengan PBV sebesar 0,43x sedangkan PBV untuk Asuransi secara umum diperdagangkan sebesar 1,19x.” katanya. 

"Tahun ini TUGU masuk high dividend sehingga akan menjadi buruan para dividen hunter. Hal ini berpeluang mendorong saham TUGU hingga ada kepastian besaran dividen full year," kata Head of Research Investasiku Cheryl Tanuwijaya.