EmitenNews.com -Pertumbuhan sektor konstruksi di Jawa Tengah kian pesat dengan maraknya pembangunan infrastruktur , perumahan, dan kawasan industri. Seiring dengan itu, permintaan pasar akan semen mortar terus meningkat, mendorong persaingan di industri ini semakin ketat.

PT Surya Tata Alam Raya yang merupakan produsen semen mortar dengan merk STAR Mortar untuk segmen premium dan UNIMIX untuk segmen ekonomis ini terus memperkuat strategi penetrasi pasar mortar di Indonesia dengan fokus pada jaringan distribusi, branding, serta ekspansi ke wilayah potensial seperti Kalimantan dan Jawa Tengah.

Menurut Chief Marketing Officer PT Surya Tata Alam Raya Carolina Widjanarko, strategi distribusi yang solid menjadi kunci awal sebelum memperkuat branding produk.

"Jaringan distribusi sudah kita rapikan, sekarang tugas berikutnya adalah memperkuat branding agar menjadi top-of-mind brand di kalangan masyarakat. Produk PT Surya Tata Alam Raya sendiri harganya kompetitif," jelas Carolina, Senin (25/8/2025).

Carolina menambahkan, Unimix tidak berfokus pada penjualan di modern market melainkan menggandeng distributor semen besar memiliki pasar sejenis. Strategi ini dinilai lebih efektif karena memanfaatkan jaringan distribusi yang sudah ada.

Selain itu, kapasitas produksi Unimix saat ini mencapai 160 ribu ton per tahun, dengan 50% sudah terserap di wilayah Jawa Barat. Untuk mendukung kapasitas produksi tersebut, perusahaan memiliki pabrik dengan teknologi berstandar Eropa teknologi otomatisasi penuh mulai dari proses produksi hingga penempatan produk dengan menggunakan robot.

"Kami tidak perlu sampai full capacity untuk mencapai target pertumbuhan 200%. Kapasitas kami salah satu yang terbesar dibanding kompetitor," ujarnya.

Carolina memproyeksikan penjualan tahun ini tumbuh 200% seiring pergeseran tren industri konstruksi dari semen konvensional ke semen mortar, didorong meningkatnya penggunaan materialbata ringan.

Sementara, penjualan Unimix telah tumbuh mencapai 66%. Angka ini tumbuh lebih besar jika dibandingkan dengan tahun 2024 lalu.

"Industri semen konvensional sedang turun, tapi semen mortar justru naik. Pemain lama banyak yang tidak menyasar segmen ini, dan itu peluang bagi kami," tambah Carolina.

Wanita yang baru bergabung di Unimix pada 2023 ini memiliki wacana untuk membawa Unimix melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO).

"Kami ingin terus bertumbuh, membangun brand, dan memanfaatkan momentum perubahan tren konstruksi ini," tegasnya.

Sebagai informasi, Unimix telah memasok produk untuk sejumlah proyek besar seperti Bandara Internasional Majalengka, RS Bintaro, RS Carolus, dan Eka Hospital. Tahun ini, perusahaan akan fokus memperkuat jaringan distribusi di Jawa Tengah dan sudah mulai masuk pasar Kalimantan.