EmitenNews.com -PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) akan menyusul PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) untuk mengepakkan sayap bisnisnya ke bisnis buy now pay later ( BNPL ), atau layanan menunda dengan mencicil pembayaran.

 

Selain Bank Mandiri (BMRI), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) juga bakal meluncurkan produk keuangan paylater dalam beberapa bulan ke depan di tahun ini.

 

BMRI berencana untuk meluncurkan fitur paylater pada superapps-nya Livin'. Rencana ini diumumkan oleh Direktur IT BMRI Timothy Utama pada saat paparan kinerja kuartal I-2023 pada bulan April lalu.

 

Pada saat itu, ia menyampaikan bahwa fasilitas ini rencananya akan diluncurkan pada kuartal II-2023. Corporate Secretary BMRI Rudi As Aturridha menyampaikan bahwa saat ini haya nasabah terpilih yang bisa mendapatkan penawaran Livin' Paylater.

 

"Dapat kami sampaikan, untuk saat ini hanya nasabah terpilih saja yang bisa mendapatkan penawaran Livin' Paylater dari Bank Mandiri di aplikasi Livin'-nya. Hal ini kami lakukan, untuk memastikan pengalaman terbaik yang akan dirasakan oleh nasabah kami. Nasabah yang terpilih juga merupakan nasabah eksisting yang di whilelisted oleh Bank Mandiri sesuai dengan ketentuan produk Livin' Paylater," jelasnya, Jumat (6/10/2023).

 

Rudi menjelaskan untuk nasabah yang terpilih, prosesnya juga sangat mudah dan cepat. Mulai dari pengajuan hingga pembayaran Livin' Paylater dilakukan langsung di aplikasi Livin' by Mandiri. Persyaratan pengajuannya cukup masuk ke aplikasi Livin' by Mandiri dan melengkapi data diri untuk mengajukan Livin' Paylater.

 

Untuk masyarakat luas, ia menyampaikan bank pelat merah itu menargetkan Livin' Paylater dapat selesai dan dinikmati oleh nasabah secara luas selambat-lambatnya di akhir 2023.

 

"Di tengah maraknya pinjaman online (pinjol) illegal Bank Mandiri hadir untuk menjadi partner finansial pilihan utama dengan menyediakan solusi perbankan digital yang handal dan simple, dengan inovasi menghadirkan produk kredit digital Livin' Paylater. Harapannya, produk teranyar ini akan membantu pengelolaan keuangan/arus kas nasabah," kata Rudi.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah outstanding amount atau jumlah utang yang belum terbayarkan dari BNPL tercatat sebesar Rp 25,16 triliun per semester I-2023. Besaran tersebut berasal dari sekitar 13 juta pengguna BNPL , yang mana sudah melampaui lebih 2 kali lipat pengguna kartu kredit yang sebanyak 6 juta.