Target Penyaluran Pembiayaan Rp12 T, Ini Strategi Akseleran (AKSL) Jaga Rasio Kredit Macet
EmitenNews.com -PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk atau Akseleran (AKSL) memproyeksikan sudah bisa membukukan laba Rp150 miliar di 2024, dan 2025 sudah bisa bagi dividen dengan persentase 40 persen dari laba. Dengan target penyaluran pembiayaan Rp10-Rp12 triliun pada tahun 2024 dan untuk tahun 2023 penyaluran di targetkan menyentuh Rp5 triliun.
“Tenor 3 bulan akan mendorong perseroan menyalurkan Rp3 triliun per kuartal. Dengan target dana pihak ketiga Rp1 triliun, sehingga akhir tahun 2023 ini perseroan sudah bisa membukukan laba single digit,” kata Direktur Utama AKSL , Ivan Nikolas Tambunan.
Seiring pertumbuhan penyaluran pinjaman, Akseleran (AKSL) berusaha menjaga rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) agar tetap berada di bawah 1 persen sepanjang 2023. Sejumlah strategi mitigasi disiapkan demi memastikan rasio kredit macet tidak melonjak.
Dari total outstanding pinjaman akhir Juni 2023, NPL AKSL berada di level 0,65 persen, terhitung sehat bagi industri peer-to-peer lending.
Ivan mengatakan, perusahaan masih tetap menjalankan langkah-langkah mitigasi risiko kredit macet agar terjaga rendah. Perseroan menetapkan sejumlah kriteria sebagai basis analisa untuk melihat kemampuan bayar para peminjam.
"Antara lain laporan keuangan dan rekening koran, invoice, atau kontrak yang ingin dibiayai, usaha yang dijalani dan sebagainya," tutur Ivan.
Sementara validasi secara independen juga diadakan untuk menganalisa invoice, PO, hingga kontrak yang jadikan jaminan para peminjam.
"Kami selalu mengedepankan analisa yang prudent sebagai ujung tombak mitigasi risiko yang ada," katanya.
Sebagai informasi, AKSL telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp1,5 triliun hingga semester I-2023. Realisasi itu tumbuh 22 persen year-on-year (yoy).
Related News
Periksa! Ini 10 Saham Top Losers dalam Sepekan
Simak! Berikut 10 Saham Top Gainers Pekan Ini
IHSG Susut 1,3 Persen, Kapitalisasi Pasar Sisa Rp14.857 Triliun
Gubernur BI: Tahun Depan QRIS Bisa Digunakan di Korea
Ini Sejumlah Bukti Indonesia Superpower di Industri Agro
Kemenperin Dukung Menkeu Berantas Impor Pakaian Bekas





