Telisik Detailnya! 11 Emiten Ini Bebas dari Jebakan Pemantauan Khusus
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut status 11 emiten dari radar pemantauan khusus. Nah, 9 dari 11 emiten itu, memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp5 juta, dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10 ribu saham selama 6 enam bulan terakhir di pasar reguler.
Berikutnya, 2 dari 11 emiten berayun dengan harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di pasar reguler kurang dari Rp51. Kedua emiten yang bebas dari jebakan efek bersifat ekuitas dari pemantauan khusus tersebut yaitu Indo Acidatama (SRSN), dan Nusatama Berkah (NTBK).
Selanjutnya, 9 emiten memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp5 juta, dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10 ribu saham selama 6 enam bulan terakhir di pasar reguler meliputi Sepatu Bata (BATA), Garuda Metalindo (BOLT).
Bukit Uluwatu (BUVA), Dian Swastatika (DSSA), Jakarta Setiabudi (JSPT), Aesler Grup Internasional (RONY), Sona Topas Tourism Industry (SONA), Tunas Alfin (TALF), dan Trias Sentosa (TRST). ”Pencabutan itu, berlaku efektif sejak 30 November 2023,” tukas Teuku Fahmi Ariandar, Kepala Divisi PLP Bursa Efek Indonesia. (*)
Related News
Naik Rp275, HIP BBN Biodiesel Mei 2024 Dipatok Rp12.453 per Liter
Forum Bank Sentral Asia Timur Bahas Respon Tantangan Global
HIP BBN Bioetanol Bulan Mei 2024 Dipatok Rp14.528 per Liter
Menkop UKM Pastikan tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Rakyat
Kinerja Sektor Keuangan di Sulteng Tumbuh Positif, DPK Rp32,64 Triliun
Lelang SUN, Penawaran Rp50,19 Triliun, Pemerintah Serap Rp21,5 Triliun