EmitenNews.com - Bank BTPN (BTPN) sepanjang 2021 mencatat laba bersih Rp2,66 triliun. Menanjak 52,87 persen dari periode sama 2020 di kisaran Rp1,74 triliun. Laba bersih per saham juga menanjak 52,53 persen menjadi Rp331 dari edisi sama 2020 di level Rp217.


Selanjutnya, pendapatan bunga bersih naik 4,9 persen menjadi Rp11,1 triliun dari periode sama 2020 di kisaran Rp10,6 triliun. Lalu, beban operasional lainnya naik tipis 1,4 persen ke level Rp6,98 triliun dari episode sama tahun sebelumnya Rp6,88 triliun. 


Dana pihak ketiga (DPK) terkumpul Rp109,38 triliun menanjak 8,53 persen dari periode sama 2020 di level Rp100,78 triliun. Lompatan DPK didukung pertumbuhan CASA tumbuh 36,8 persen menjadi Rp37,9 triliun dari periode sama 2020 senilai Rp27,7 triliun. 


Kemudian, BTPN sukses menyalurkan kredit Rp135,59 triliun. Turun tipis 0,45 persen dari periode sama 2020 sejumlah Rp136,21 triliun. Kredit korporasi tumbuh 8,8 persen, dan kredit syariah berkembang 9,7 persen. ”Penyaluran kredit untuk growing business meliputi korporasi, komersial, BTPN Syariah, UMKM, dan pembiayaan konsumen secara keseluruhan meningkat 4,4 persen yoy,” tulis manajemen BTPN. 


Kewajiban penyediaan modal minimum KPMM tahun lalu 26,2 persen, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya 25,6 persen. Liquidity coverage ratio (LCR) 187,3 persen, jauh di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 100 persen, dan NPL gross 1,7 persen, lebih baik dari rata-rata industri. 


Jumlah aset tercatat Rp191,91 triliun, melonjak 4,77 persen dari periode sama 2020 di level Rp183,16 triliun. Liabilitas Rp155,83 triliun, naik 3,74 persen dari periode sama 2020 senilai Rp150,20 triliun. Dan, jumlah ekuitas naik 9,43 persen menjadi Rp36,07 triliun dari tahun sebelumnya Rp32,96 triliun. (*)