EmitenNews.com—PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat laba bersih sebesar Rp274,19 miliar dalam sembilan bulan tahun 2022, atau turun 20,3 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp274,19 miliar.


Dampaknya, laba per saham dasar turun ke level Rp102 per lembar, sedangkan di akhir September 2021 berada di level Rp128.


Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 tanpa audit emiten properti grup Lippo itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/10/2022).


Rinciannya, pendapatan menyusut 14,4 persen menjadi Rp991,9 miliar karena penjualan rumah hunian dan rumah susun anjlok 41,6 persen, yang tersisa Rp478,15 miliar.


Tapi pendapatan pengelolaan kota tumbuh 11,9 persen menjadi Rp272,48 miliar. Bahkan penjualan tanah industri melonjak 154 persen menjadi Rp181,98 miliar.


Demikian juga dengan penjualan lahan komersial dan rumah toko yang melonjak 750 persen menjadi Rp34,885 miliar. Lalu, pendapatan sewa dan lainnya tumbuh 4,7 persen menjadi  Rp44,127 miliar.


Menariknya, LPCK dapat menekan beban pokok pendapatan sedalam 28,6 persen menjadi Rp486 miliar. Sehingga laba kotor tumbuh 5,8 persen menjadi Rp505,9 miliar.


Sayangnya, beban usaha membengkak 1 persen menjadi Rp201,65 miliar. Terlebih, penghasilan lainnya merosot 92,32 persen yang tersisa Rp16,85 miliar.


Perlu dicatat, di kuartal III 2021, perseroan meraup keuntungan nilai aset bersih investasi Dinfra USD 'hanya' sebesar Rp198,13 miliar. Dampaknya, laba usaha terpapas 28,01 persen menjadi Rp316,96 miliar.