EmitenNews.com - Indo Pureco Pratama (IPPE) mengalami guncangan hebat. Lima hari terakhir, saham di bawah besutan Sultan Subang, Asep Sulaeman itu, terpangkas 24,32 persen. Dan, menyudahi perdagangan kemarin mencicipi auto reject bawah (ARB). 


Saham Indo Pureco Pratama minus 6,66 persen menjadi Rp84 per lembar. Indo Pureco tercatat ditransaksikan dengan volume perdagangan mencapai 84.037 lot dengan nilai sekitar Rp705,9 juta. Periode 10-17 Januari 2023, saham Indo Pureco secara kumulatif terpangkas 22,58 persen.


Menukik 28 poin dari harga penutupan 9 Januari 2023 sekitar Rp124 menjadi Rp96. Rata-rata aktivitas transaksi meningkat menjadi 23.190.383 lembar pada frekuensi 1.774 kali dibanding pada 9 Januari 2023 sebanyak 16.546.400 lembar dengan frekuensi 1.045 kali.


Menyusul pelorotan harga saham itu, membuat operator pasar modal tidak ragu memasukkan saham Indo Pureco dalam unusual market activity (UMA). Bursa Efek Indonesia (BEI) mewanti-wanti pelaku pasar untuk ekstra waspada terhadap gerak saham perseroan. Cermat, dan teliti seluruh informasi mengenai perseroan sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi.


Merespons tindakan bursa itu, manajemen Indo Pureco mengaku telah menyampaikan seluruh informasi mengenai aktivitas pemegang saham tertentu sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di luar itu, perseroan tidak mengetahui informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal. 


Selanjutnya, perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di Bursa dalam waktu dekat (paling tidak 3 bulan mendatang). ”Seluruh informasi telah kami sampaikan sesuai regulasi OJK. Di luar itu kami tidak mengetahui,” ucap Syahmenan, Direktur Utama, dan Corporate Secretary Indo Pureco Pratama. (*)