EmitenNews.com – Raksasa produsen rokok PT Gudang Garam (GGRM) sepanjang enam bulan pertama tahun 2021 mencatat laba bersih dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp2,35 triliun atau turun 38,40 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp3,82 triliun.

 

Berdasar data laporan keuangan interim Gudang Garam per 30 Juni 2021 dengan telaah terbatas, perseroan mengantongi pendapatan semester I-2021 sejumlah Rp60,56 triliun atau naik 12,92 persen dari pendapatan periode sama tahun sebelumnya Rp53,65 triliun.

 

Sigaret kretek mesin menjadi kontributor utama pendapatan sebesar Rp55,61 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp48,79 triliun, sigaret kretek tangan tercatat Rp4,21 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp4,21 triliun. 

 

Kemudian, kertas karton tercatat Rp734,53 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp581,17 miliar, lainnya tercatat Rp14,09 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp45,19 miliar dan rokok klobot tercatat Rp10,97 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp12,80 miliar. 

 

Adapun pendapatan Perseroan terdiri atas ekspor dan lokal, dimana pendapatan lokal tercatat sebesar Rp59,72 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp52,88 triliun, dan ekspor tercatat Rp861,27 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp773,92 miliar. 

 

GGRM mencatatkan adanya peningkatan biaya pokok penjualan di kuartal II-2021 menjadi Rp54,16 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp44,99 triliun. Beban usaha juga meningkat menjadi Rp3,56 triliun dari sebelumnya Rp3,55 triliun, serta beban lainnya juga naik menjadi Rp1,96 miliar dari sebelumnya Rp1,94 miliar. 

 

Gudang Garam mencatatkan liabilitas sebesar Rp18,33 triliun dan ekuitas Rp60,94 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp79,27 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp78,19 triliun.

 

Sementara itu, kas bersih dari aktivitas operasi tercatat Rp10,05 triliun, kas bersih untuk aktivitas investasi tercatat Rp2,25 triliun dan kas bersih untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp6,01 triliun.