EmitenNews.com - Kementerian Perindustrian menilai pembinaan sektor otomotif dalam bentuk CBU sudah berjalan dengan baik. Industri otomotif merupakan salah satu sektor manufaktur yang strategis karena berperan penting dalam upaya menopang perekonomian nasional.

 

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Senin (30/1/2023) mengungkapkan, kontribusi industri otomotif terhadap pertumbuhan perekonomian.

 

Hal itu terlihat dari peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak, dan peningkatan daya saing secara kontinyu sebagai bagian dari keikutsertaan dalam rantai pasok dunia (global supply chain).

 

Kementerian Perindustrian menjalankan program pengembangan industri otomotif nasional secara konsisten agar industri otomotif di Indonesia mampu menjadi pusat produksi bagi pasar ekspor. 

 

Menurut Febri Hendri Antoni Arif, sektor industri otomotif di tanah air pada tahun 2022 menunjukkan kinerja cukup gemilang, meskipun terdapat tekanan inflasi di berbagai negara dan dampak perang Rusia-Ukraina.

 

“Manufaktur kendaraan roda empat nasional berhasil menjadi pahlawan devisa dengan kemampuan ekspor secara CBU sebesar 473 ribu unit mobil, meningkat 60,7 persen dibanding tahun 2021 yang berjumlah 294 ribu,” ungkapnya.

 

Data BPS menunjukkan pada tahun 2022, ekspor CBU mencapai USD5,7 miliar atau meningkat 63,5 persen dibanding tahun 2021 yang mencapai USD3,5 miliar. Bila nilai ekspor dan impor kendaraan CBU dibandingkan secara nilai menghasilkan surplus devisa sebesar USD3,4 miliar, meningkat 64 persen dibandingkan tahun 2021 yang berjumlah USD2 miliar.

 

Dengan data seperti itu, Febri mengungkapkan, pembinaan sektor otomotif dalam hal kinerja ekspor dalam bentuk CBU sudah berjalan di arah yang tepat. Ekspor otomotif Indonesia telah mencapai lebih dari 80 negara. ***