EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak mix cenderung menguat. Di mana, pasar akan menanti rilis data pertumbuhan gross domestic product (GDP) Amerika Serikat (AS) kuartal pertama 2023. Konsensus pasar memprediksi GDP AS akan tumbuh 2 persen secara kuartalan atau lebih rendah dari realisasi kuartal empat 2022 sebesar 2,6 persen.
”Kami perkirakan IHSG bergerak pada rentang support 6.865, dan resisten 6.975,” tutur Ayu Dian, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, di Jakarta, Kamis, 27 April 2023.
Secara teknikal, Indeks membentuk long lower shadow, dan berhasil breakout dari resistance setelah mengalami konsolidasi. Sedangkan indikator stochastic berhasil membentuk golden cross. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain BUAH, TLKM, DRMA, ESSA, INKP, TKIM, AKRA, dan AMRT.
Menyudahi perdagangan kemarin, IHSG berhasil menguat 1,29 persen ke level 6.910. Beberapa sektor mengalami penguatan di antaranya transportasi 2,66 persen, industrial 1,68 persen, dan energi 1,49 persen. Investor asing membukukan net buy Rp1,7 triliun. Saham-saham paling banyak dibeli investor asing antara lain ASII, TLKM, dan BBCA.
Pagi ini, bursa Asia menyusuri zona merah. Indeks Nikkei 225 minus 0,55 persen, dan Kospi melemah 0,40 persen. Korea merilis data business confidence stabil di kisaran 70 periode April 2023. Ketiga Indeks utama bursa saham AS Wall Street kompak ditutup mix. Ada kekhawatiran pelemahan ekonomi AS, dan juga perbankan. (*)
Related News

Produksi Migas PHE Tumbuh 5% dalam Tiga Tahun Terakhir

Perkuat Struktur, Kemenkeu Bentuk Tiga Unit Baru Strategis

RI-Singapura Gelontorkan USD10 Miliar Garap Energi Hijau

IHSG Ditutup Turun 0,68 Persen, 3 Saham LQ45 Ini Pemicunya

Pelanggan KA Panoramic Januari-Mei 2025 Bertambah 34,38 Persen

Kemenperin Inisiasi Siprosatu, Percepat Digitalisasi Industri Sawit