Tunggu Perkembangan Timur Tengah, Rupiah Melemah Terhadap Dolar

Imbas memanasnya konflik Iran-Israel nilai tukar rupiah di pasar spot Selasa (17/6) pagi ini dibuka melemah terhadap dolar AS
EmitenNews.com - Imbas memanasnya konflik Iran-Israel nilai tukar rupiah di pasar spot Selasa (17/6) pagi ini dibuka melemah terhadap dolar AS. Data Bloomberg menunjukkan, rupiah turun 0,14 persen atau 23 poin menjadi Rp16.288 per dolar AS.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, memperkirakan pasar masih menunggu perkembangan di Timur Tengah pasca saling serang antara Israel-Iran. "Senin kemarin tidak ada ekskalasi, sehingga pelaku pasar tenang dan Kembali masuk ke aset berisiko," ucapnya.
Pada penutupan perdagangan hari Senin, rupiah menguat ke posisi Rp16.265. "Nilai tukar rupiah belum bergerak kemana-mana, masih berkonsolidasi di kisaran Rp16.200-16.300," jelasnya,
Namun para pelaku pasar masih mewaspadai perkembangan konflik ini. Sehingga ada kemungkinan nilai tukar dolar masih bergerak di kisaran yang sama, indeks dolar AS hari ini 97,54.
"Dolar AS masih terbuka untuk menguat lagi terhadap nilai tukar lainnya karena potensi ekskalasi konflik. Negosiasi tarif yang berpotensi deadlock juga akan mempengaruhi pergerakan dolar AS," ujar Ariston.
Hari ini, peluang pelemahan rupiah ke arah Rp16.300. Sedangkan potensi support di kisaran Rp16.200 per dolar AS.(*)
Related News

Menko Airlangga Ungkap Gaji Karyawan di Bawah Rp10 Juta Bebas Pajak

Rp200 Triliun ke Himbara, Momentum Tepat Kembangkan REIT di Indonesia

Dongkrak Perekonomian, Pemerintah Siapkan Stimulus Sektor Transportasi

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) September 2025 Melambat

Badan Pangan Luncurkan Perdana Bantuan Pangan Fortifikasi

Stabilitas Politik dan Rupiah Bakal Tentukan Daya Saing Industri