Tuntutan Perkembangan Zaman, ITMG Lakukan Diversifikasi ke Sektor Tambang Nikel

EmitenNews.com -PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) melakukan diversifikasi dengan terjun kesektor pertambangannikel. Langkah itu ditempuh sebagai bagian dari upaya perseroan dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik.
"Perseroan juga berencana mengakuisisi perusahaan nikel, untuk menyediakan bahan baku baterai kendaraan listrik," kata Direktur Komunikasi Korporat dan Hubungan Investor ITMG, Yulius Gozali dikutip, Sabtu (20/5/2023).
Yulis melanjutkan, masuknya ITMG ke sektor pertambangan nikel merupakan upaya transisi bisnis non batubara karena tuntutan perkembangan zaman. Selain itu, diversifikasi bisnis ke sektor nikel juga merupakan arahan perusahaan konglomerasi asal Thailand yaitu Banpu Minerals (Singapore) Private Limited yang menjadi pemegang utama saham ITMG.
Sebagai informasi, Banpu sudah lebih dulu melakukan diversifikasi dari semula hanya menggeluti bisnis batu bara dan beralih ke sektor nikel dan kendaraan listrik.
Adapun sebelumnya, Indo Tambangraya Megah (ITMG) juga menyatakan siap mendukung pembangunan ibu kota negara (IKN) dengan menyediakan suplai listrik dari pembangkit listrik tenaga surya.
Di tahun 2020, Indominco Mandiri telah memulai pengoperasian PLTS di lokasi tambang batubara seluas 3 hektare, yang menggunakan teknologi smart microgrid terbesar di Indonesia berkapasitas 3 MW dengan energi simpanan 2MW.
Dijelaskan Era bahwa perseroan mempunyai area luas untuk PLTS, sehingga bisa mendukung suplai listrik hingga ke IKN. Pihaknya menambahkan bahwa anak usahanya punya potensi 100 MW PLTS .
Era menambahkan bahwa dalam menjalankan bisnisnya sekitar 50% energi listrik untuk operasional tambang batu bara IMM bersumber dari PLTS . Untuk memuluskan rencana itu, ITMG mengeluarkan capex (capital expenditure/belanja modal) sebesar USD1 juta untuk 1 MW.
Hingga Maret 2023, ITMG membukukan laba bersih sebesar USD182,71 juta, angka itu turun 14,32% dari realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD213,27 juta. Sementara itu, pendapatan perseroan di tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar USD685,58 juta, naik 7,13% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD639,93 juta.
Related News

Laba Melorot 54 Persen, Kuartal I-2025 IATA Defisit USD2,19 Juta

Drop 79,51 Persen, Laba ADRO Kuartal I-2025 Sisa USD76,69 Juta

Melambung 1.352 Persen, Kuartal I-2025 EMTK Kemas Laba Rp3,63 Triliun

Kompak! Penjualan & Laba HM Sampoerna (HMSP)Tergerus di Kuartal I

EMTK Bagikan Dividen Jumbo, Ini Jadwalnya

BCA (BBCA) Dinilai Pertahankan Posisi Ini