EmitenNews.com - Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), kebutuhan uang tunai masyarakat diperkirakan meningkat. Alhasil, kalangan perbankan pun sudah siap siaga menyambut momentum tersebut.

Dari beberapa bank yang ada, tiga bank besar telah merilis kesiapannya dengan menyiagakan sejumlah uang tunai dengan jumlah besar. Di antaranya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).

Dari tiga bank tersebut, BCA menjadi bank dengan kesiapan uang tunai yang paling besar. Nilainya mencapai Rp42,1 triliun. Angka itu naik 2,2% ketimbang periode sama tahun 2024 yang mencapai Rp41,2 triliun.

Presiden Direktur BCA Hendra Lembong menyampaikan, proyeksi kebutuhan uang tunai selama periode Nataru kali ini dihitung untuk periode 21 Desember 2025 (H-4 Natal) hingga 4 Januari 2026. "Berdasarkan analisis internal, peningkatan kebutuhan uang tunai akan mulai terlihat pada 22 Desember 2025, dengan puncak transaksi tarik tunai pada 31 Desember 2025," ujar Hendra belum lama ini.

Hendra juga mengatakan, BCA memastikan kesiapan layanan perbankan, baik melalui penyediaan uang tunai, berbagai produk, dan layanan agar nasabah dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman selama periode libur Natal dan Tahun Baru.

"Kami harap ketersediaan uang tunai pada periode tersebut dapat mencukupi kebutuhan masyarakat dalam memenuhi berbagai keperluannya. BCA juga menghadirkan berbagai promo selama periode Nataru, demi mendukung perputaran yang di masyarakat sehingga akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tutur Hendra.

Seperti BCA yang menaikkan jumlah uang tunainya, Bank Mandiri juga meningkatkan kesiapannya di tahun ini. Bank Mandiri menyiapkan kebutuhan uang tunai secara net sebesar Rp25 triliun, meningkat 5,8% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.

Dari nilai tersebut, sebagian akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian sekitar 12.958 Mandiri ATM/CRM yang mencapai sekitar Rp2 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan transaksi tunai masyarakat selama 33 hari sejak 1 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.

Corporate Secretary Bank Mandiri Adhika Vista menjelaskan, peningkatan alokasi ini merupakan bagian dari sinergi dan akselerasi layanan keuangan guna memastikan seluruh jaringan perbankan siap melayani masyarakat selama periode puncak transaksi akhir tahun.

"Kami memperkirakan transaksi nasabah pada periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2026 akan mengalami peningkatan. Karena itu, kami memperkuat sinergi antara jaringan cabang dan layanan digital untuk menjaga ketersediaan uang tunai serta menghadirkan layanan transaksi yang lancar dan aman," ujar Adhika.

Sementara itu, jumlah uang tunai yang disiapkan BRI justru lebih kecil ketimbang BCA dan Bank Mandiri. Pada tahun ini, BRI menyiapkan uang tunai Rp21 triliun. Alokasi tersebut disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan masyarakat dan peningkatan transaksi digital.

Besaran alokasi tersebut untuk mengantisipasi kebutuhan transaksi selama delapan hari, mulai 25 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026. BRI pun memastikan distribusi uang tunai mengikuti kebutuhan unit kerja dan wilayah yang mengalami peningkatan aktivitas ekonomi selama libur panjang.

Direktur Operations BRI Hakim Putratama menjelaskan bahwa kebutuhan uang tunai tahun ini dapat dihitung lebih efisien seiring meningkatnya preferensi masyarakat untuk bertransaksi secara digital. Pada periode Nataru 2024 realisasi kebutuhan uang tunai BRI tercatat sebesar Rp21,5 triliun.

“Kami melihat pertumbuhan penggunaan layanan digital banking yang signifikan, sehingga kebutuhan uang tunai tidak lagi sebesar tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, kami tetap memastikan ketersediaan kas yang memadai agar kebutuhan transaksi masyarakat tetap terpenuhi selama periode Natal dan Tahun Baru,” ujarnya. (*)