Tapi beban umum dan administrasi membengkak 20,23 persen menjadi Rp202,19 miliar.

 

Senasib beban lain-lain naik 57,5 persen menjadi Rp189,01 miliar. Dampaknya, laba usaha menyusut 15,7 persen menjadi Rp279,3 miliar.

 

Sayangnya, laba dari entitas ventura bersama turun 55,39 persen menjadi Rp95,149 miliar. Akibatnya laba sebelum pajak anjlok 84,76 persen, dan tersisa Rp16,848 miliar.

 

Kian tertekan, beban pajak membengkak 1.946 persen menjadi Rp7,369 miliar. Dampaknya, laba bersih anjlok 91,42 persen sisa Rp9,479 miliar.

 

Sementara itu, aset perseroan turun 0,3 persen menjadi Rp69,171 triliun karena kewajiban jangka pendek menyusut 8,3 persen menjadi Rp33,752 triliun.

 

Patut diketahui, arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat sebesar Rp2,047 triliun, atau berkurang 60,7 persen dibandingkan di kuartal I 2021, yang tercatat sebesar Rp5,131 triliun.