Warning! BEI Cermati Pergerakan Saham Hasnur Internasional Shipping (HAIS)

EmitenNews.com –- Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa pihaknya tengah memantau pergerakan saham PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS). Diawasinya saham HAIS ini lantaran adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar yang di luar kebiasaan atau UMA (Unusual Market Activity).
Pergerakan saham HAIS terus mengalami penurunan. Merujuk data transaksi BEI, saham emiten pengangkutan barang dengan menggunakan kapal laut ini pada 7 Oktober 2021 masih bertengger di harga Rp264 per saham dan hingga penutupan kemarin, Kamis 28 Oktober 2021 telah berada di harga Rp206 per saham atau turun 21,96 persen dalam 14 hari Bursa.
Kembali ditegaskan bahwa pengumuman UMA tersebut tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 26 Oktober 2021 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (”Bursa”) terkait rencana penyampaian laporan keuangan kuartal III 2021 ditelaah secara terbatas.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham HAIS, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," terang Lidia M Panjaitan, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam pengumuman tertulisnya di Jakarta, Jumat (29/10/2021).
Lebih lanjut Lidia memaparkan bahwa Bursa mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban HAIS atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, investor juga disarankan mencermati kinerja perusahaan dalam setiap keterbukaan informasi dan dihimbau untuk mengkaji kembali corporate action perusahaan tercatat apabila belum mendapat persetujuan RUPS.
"BEI juga menyarankan investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan investasi,"imbuhnya.
Related News

Izin Sumur Minyak Rakyat Hanya untuk yang Sudah Terlanjur Operasi

Produk Nonhalal Bisa Masuk ke Indonesia; Ini Syaratnya

Jangan Tergiur Program Pemutihan Utang, OJK Pastikan Hoaks

Raih 2 Juta Investor Baru, Semester I Target 2025 BEI Sudah Terlampaui

Gelar RUPST, BEI Beberkan Capaian Kinerja 2024

Gelar RUPST, KPEI Setujui Alokasi Cadangan Rp87 Miliar