EmitenNews.com - Bambang Sihono Bumi Resources (BUMI) kembali ngegas. Investor ritel emiten batu bara Bakrie Group itu, kembali menyerok 172,17 juta lembar. Dengan begitu, Bambang merogoh kocek tidak kurang Rp13,43 miliar dengan patokan harga saham Bumi Resources terkini Rp78 per lembar.


Menyusul transaksi itu, Bambang mengempit 5,80 miliar lembar 7,82 persen saham Bumi Resources. Naik dari sebelumnya 5,63 miliar lembar atau 7,59 persen. Sebelumnya, Bambang pada 31 Januari 2022, memborong saham Bumi Resources 180.150.500 atau 180,15 juta lembar.


Menyusul aksi itu, Bambang menguasai saham Bumi Resources 5,63 miliar lembar setara 7,59 persen. Bertambah 0,25 persen dari sebelumnya 5,45 miliar lembar atau 7,34 persen.


Merujuk data, dan harga perdagangan saham Bumi Resources Rabu, 3 Februari 2022, di kisaran Rp77 per saham, berarti Bambang menguasai saham emiten batu bara Bakrie Group tersebut setara Rp433,90 miliar.


Sebelumnya lagi, Bambang memborong 657.254.000 alias 657,25 juta saham Bumi Resources. Transaksi pembelian saham setara 0,88 persen itu, dilakukan periode 7-26 Januari 2022. Sayangnya, manajemen Bumi Resources tidak mengungkap kisaran harga pembelian Bambang.


Namun, menilik harga Bumi Resources periode 7-26 Januari 2022 di kisaran Rp68-71 per lembar, berarti Bambang merogoh kocek Rp45,35 miliar untuk menebus saham tersebut. Sebagai investor ritel, transaksi agresif Bambang Sihono itu, tergolong fantastis. 


Per 7 Januari 2022 lalu, Bambang menguasai saham Bumi Resources 4,79 miliar lembar setara 6,46 persen. Nah, menyusul rentetan transaksi pembelian itu, koleksi saham Bambang bertambah 0,61 persen menjadi 5,45 miliar lembar atau setara 7,34 persen. Jadi, berdasar harga saham Bumi Resources per 28 Januari 2022, senilai Rp76 per saham, berarti Bambang mengempit saham Bumi Resources senilai Rp414,57 miliar. 


Per 30 Desember 2021, selain Bambang, pemegang saham Bumi Resources yaitu Chengdong Investment Corporation 14,84 miliar lembar atau setara 19,98 persen. Pemodal lokal 60,96 persen atau sebanyak 45,27 miliar lembar. Investor domestik itu, meliputi perorangan, perseroan terbatas, dana pensiun, yayasan, dan koperasi.


Sedang pemodal asing mengaveling 39,039 persen atau setara 28,99 miliar lembar. Investor asing itu, terdiri dari investor perorangan 503,60 juta lembar atau 0,678 persen, dan perseroan terbatas 28,49 miliar lembar atau setara 38,361 persen. (*)