EmitenNews.com - Ditopang oleh kondisi perekonomian yang makin membaik, PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) tahun ini optimistis target pendapatan Rp678 miliar bisa tercapai.


Menurut Wakil Direktur Utama KEEN, Wilson Maknawi, dengan melihat kebutuhan energi nasional saat ini, serta situasi ekonomi Indonesia yang diperkirakan mulai bergerak positif, perseroan memang optimistis mencacatkan kinerja positif pada 2021 ini.


Sejalan dengan itu, perseroan memproyeksikan pendapatan sampai akhir 2021 mencapai USD47,4 juta atau setara Rp678 miliar, dan laba tahun berjalan USD11,8 juta atau sekitar Rp169 miliar.


Per kuartal II/2021 atau sampai Juni 2021, pendapatan KEEN melesat 129 persen menjadi USD18,21 juta atau sekitar Rp260 miliar dari periode yang sama pada 2020 sebesar USD7,95 juta. Pendapatan ini diperoleh dari proyek konsesi USD8,95 juta, naik dari USD1,74 juta, pendapaan bunga konsesi USD6,13 juta dari USD5,64 juta, dan penjualan listrik USD3,12 juta dari sebelumnya USD576.380.


Adapun, laba bersih komprehensif sebesar USD5,13 juta atau sekitar Rp73 miliar, naik 5,8 persen dari Juni 2020 sebesar USD4,81 juta. Sepanjang 2020, perseroan berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 7,22 persen menjadi USD25,39 juta atau setara dengan Rp363 miliar (kurs Rp14.230) dibandingkan realisasi pendapatan pada 2019 sebesar USD23,68 juta.


Pertumbuhan pendapatan tersebut menopang laba tahun berjalan yang melesat sebesar 136,9 persen menjadi USD8,6 juta atau setara Rp123 miliar dari realisasi laba pada 2019 sebesar USD3,6 juta. Tahun lalu, laba komprehensif KEEN juga melejit 151,48 persen menjadi USD8,82 juta dari tahun sebelumnya USD3,51 juta.


Margin laba bersih atau net profit margin (NPM) juga meroket 121 persen menjadi 34 persen dari 15,4 persen, tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) naik 114 persen menjadi 3 persen dari sebelumnya 1,4 persen dan tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) juga pun naik 129 persen menjadi 5,5 persen dari sebelumnya 2,4 persen.


Kinerja keuangan tahun lalu mencerminkan bahwa pandemi Covid-19 memang berdampak buruk bagi perekonomian nasional, tetapi masih dapat dihadapi perseroan dengan kinerja yang cukup positif di sepanjang 2020.