19 Juni 2025, Bank Jatim Siap Bagikan Dividen Rp821,5 Miliar
Ilustrasi Bank Jatim. Dok. Bank Jatim.
Posisi Komisaris Utama Independen, muncul nama Adi Sulistyowati, mantan Wakil Direktur Utama BNI dan kini menjabat Staf Khusus Menteri Koperasi Bidang Pembiayaan dan Perizinan Usaha Koperasi.
Selain itu, dua tokoh nasional juga ditunjuk sebagai komisaris, yakni Dr. Asri Agung Putra (Staf Ahli Jaksa Agung Bidang Pertimbangan dan Pengembangan Hukum) dan Nurul Ghufron, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi RI periode 2019-2024.
Pada jajaran direksi, meski ada wajah-wajah baru dari luar, sebagian besar jajaran direksi Bank Jatim tetap berasal dari internal. Satu-satunya yang dari luar adalah Wiweko Probojakti, mantan Direktur IT, Konsumer, dan Jaringan Bank Jateng periode 2022–2025. Ia kini mengisi posisi Direktur IT, Digital, dan Operasional di Bank Jatim.
Anggota direksi lainnya adalah R. Arief Wicaksono sebagai Wakil Direktur Utama. Sebelumnya menjabat Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah.
Kemudian, Tonny Prasetyo sebagai Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah. Sebelumnya Direktur Kepatuhan.
Berikutnya, RM Wahyukusumo Wisnubroto sebagai Direktur Keuangan, Treasury & Global Service. Sebelumnya SEVP Network & Services.
Lalu Wioga Adhiarma Aji sebagai Direktur Manajemen Risiko. Sebelumnya SEVP Legal & Human Capital.
Berikut jajaran direksi dan komisaris hasil RUPS LB Bank Jatim:
Komisaris
Komisaris Utama: Adi Sulistyowati
Komisaris: Dr. Asri Agung Putra
Komisaris: Nurul Ghufron
Direksi
Direktur Utama: Winardi Legowo*
Wakil Direktur Utama: R Arief Wicaksono*
Direktur Keuangan, Treasure & Global Services: RM Wahyukusumo Wisnubroto*
Direktur Bisnis Mikro, Ritel dan Usaha Syariah: Tonny Prasetyo*
Related News
Harga Emas Antam Hari ini Naik Rp2. 000 per Gram
Salurkan Bantuan, BTN Santuni Korban Bencana Sumatera
Pengelolaan Hotel Sultan, PN Jakpus Tolak Gugatan Pontjo Sutowo
Tujuh Anak Usaha Hulu Pertamina Dominasi Produksi Migas Nasional
Prabowo: Anggaran Dirongrong, Mark-up di Mana-Mana!
Dukung Pemerintah, UKM Usung Indonesia Emas Bukan Indonesia Bekas





