EmitenNews.com - Pada minggu kedua bulan Februari 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali menjadi pusat perhatian para investor dengan penambahan pencatatan saham dari beberapa perusahaan. Sebanyak empat calon emiten dari sektor teknologi, energi, dan konsumer siklikal dijadwalkan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO).

Berikut adalah daftar perusahaan yang akan melantai di BEI dalam pekan ini:


  • PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD)

Produsen sepeda, sepeda listrik, moped, dan E-motor merk United, akan melepas 1,66 miliar saham atau 25% dari total modal yang ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran Rp240 per saham, perusahaan ini berpotensi mengumpulkan dana sebesar Rp400 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku sepeda motor listrik dan EMoped, seperti frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi-information display, brake system, dan suspension.

Beritindak sebagai Penjamin pelaksana emisi Efek Mirae Asset Sekuritas (YP) dan BRI Danareksa Sekuritas (OD).


  • PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK)


Dalam IPO-nya, perusahaan menawarkan 875 juta saham atau 20% dari total modal yang ditempatkan dan disetor dengan harga Rp125 per saham, TOSK berpotensi mendapatkan dana segar sebesar Rp109,37 miliar. 

Dana tersebut akan digunakan sebagian besar untuk modal kerja, termasuk pembelian persediaan produk digital seperti telekomunikasi, voucher game, token, dan payment point online bank (PPOB). 

Sebagian juga akan dialokasikan untuk pengembangan sistem IT (hardware dan software). Sebagai tambahan, sekitar 9,53% akan disalurkan kepada entitas anak, PT Topindo Niaga Nusantara (TNN), dan sekitar 50,47% untuk entitas anak, PT Topindo Ikon Properti (TIP).

Bertindak sebagai penjamin pelaksana efek MNC Sekuritas (EP) dan Erdikha Sekuritas (AO).


  • PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII)

Sebagai bagian dari Grup Bakrie, Ancara Logistics Indonesia akan mencatatkan sahamnya dengan harga penawaran Rp272 per saham. Perusahaan akan melepas 3,16 miliar saham atau 20% dari total modal yang ditempatkan dan disetor melalui IPO ini, yang diharapkan menghasilkan dana segar sekitar Rp860,92 miliar.

Sebagian besar dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk melunasi hutang anak usaha. Selanjutnya, akan digunakan untuk belanja modal guna mendukung kegiatan utama ALII, khususnya pembelian tongkang sungai. 

Adapun sisa dana akan dialokasikan oleh ALII untuk modal kerja, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan bakar, pembayaran jasa operator kapal, pembayaran jasa keamanan, pembayaran jasa operator alat berat, dan keperluan lainnya.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana efek Ciptadana Sekuritas Asia dan Samuel Sekuritas Indonesia.


  • PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX)

Dalam rangkaian IPO-nya, Mitra Pedagang Indonesia akan melepas 312,50 juta saham atau 20% dari total modal yang ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran Rp268 per saham, perusahaan berpotensi menerima dana sebesar Rp83,75 miliar. 

Sejalan dengan IPO, perusahaan teknologi ini juga akan menerbitkan 156,25 juta Waran Seri I atau 12,50% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga pelaksanaan Rp850. Waran Seri I dapat dikonversi menjadi saham setelah 18 bulan sejak diterbitkan hingga ulang tahun kedua sejak tanggal pencatatan Waran Seri I, yang berlaku mulai tanggal 6 Agustus 2025 sampai dengan 6 Februari 2026.

Adapun hasil IPO sebagian akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional perseroan secara umum. Pembiayaan yang dimaksud termasuk namun tidak terbatas pada pembelian persediaan produk digital, gaji karyawan, biaya pemasaran, dan sewa server.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana efek RHB Sekuritas Indonesia (DR) dan KGI Sekuritas Indonesia (HD)


Keempat calon emiten diatas dijadwalkan melantai di BEI pada Rabu, 7 Februari 2024 mendatang