90 Persen Tim IT Hadapi Keterbatasan Anggaran, Apa Solusinya?

Synology membagikan survei terbaru dari Synology Inc., yang menunjukkan bahwa hampir 90% departemen IT di Indonesia mengalami keterbatasan anggaran.
-Menghemat bandwidth dan ruang penyimpanan lewat teknologi deduplikasi global
-Menjaga integritas data dengan pengecekan pemulihan otomatis
-Meningkatkan keamanan melalui kontrol akses berbasis peran dan otentikasi
-Melindungi data backup dengan penyimpanan offline dan fitur imutabilitas
Dengan sistem yang lebih sederhana namun tetap andal, organisasi dapat memperkuat perlindungan data tanpa harus mengorbankan efisiensi atau membebani anggaran. Pendekatan ini membantu tim IT lebih fokus pada pengambilan keputusan strategis dan respons yang lebih cepat terhadap insiden, sambil menjaga kelangsungan operasional perusahaan.
Ingat, strategi backup harus adaptif
Perlindungan data bukanlah upaya satu kali selesai. Ini proses berkelanjutan yang harus terus disesuaikan dengan dinamika ancaman siber dan kebutuhan bisnis yang terus berkembang. Di tengah percepatan transformasi digital di Indonesia, memiliki strategi backup yang fleksibel dan siap menghadapi masa depan menjadi semakin penting.
Gangguan dapat terjadi kapan saja—mulai dari serangan siber, kerusakan hardware, hingga kesalahan operasional. Karena itu, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk memulihkan sistem dengan cepat, tanpa harus menunggu siklus anggaran berikutnya.
Solusi seperti Synology ActiveProtect Appliance dapat membantu tim IT melakukan simulasi pemulihan bencana dalam lingkungan yang aman (sandbox), sehingga potensi celah atau kelemahan dapat diidentifikasi dan diperbaiki sebelum menjadi masalah nyata. Kesiapan ini dapat menjadi penentu utama dalam mempercepat proses pemulihan dan meminimalkan dampak terhadap bisnis.
Di tengah tuntutan efisiensi dan keterbatasan anggaran, tim IT di Indonesia perlu berfokus pada investasi yang cerdas—memilih solusi yang tidak hanya memperkuat keamanan dan menyederhanakan operasional, tetapi juga siap tumbuh bersama bisnis.
Dengan strategi yang tepat dan fondasi perlindungan data yang andal, perusahaan dapat menjaga kontinuitas operasional, melindungi aset digital, dan membangun sistem IT yang tangguh untuk menghadapi tantangan masa depan. ***
Related News

Pendapatan Nihil, Semester I-2025 MTPS Defisit Rp297,38 Miliar

Memburuk! Medio 2025 MEDS Defisit Rp9,04 Miliar

BEI Buka Gembok CDIA dan COIN, Lanjutkan ARA?

Bank Asing Suntik Entitas MEDC USD500 Juta, Telisik Detailnya

Harga Gocap! Sanggraha Buang 69,68 Juta Saham Lippo Group (KBLV)

Paruh Pertama 2025, Laba MSIE Meroket 250 Persen