EmitenNews.com - Sepanjang 2025, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat nilai distribusi aksi korporasi mencapai dana terhimpun Rp491 triliun dengan total frekuensi sebanyak 7.610 aksi. Distribusi tersebut didominasi pembayaran bunga obligasi, dividen, dan pelunasan pokok, menegaskan peran pasar modal sebagai sumber pendanaan dan pengembalian investasi bagi pemodal.

Sepanjang 2025, nilai distribusi tindakan korporasi tersebut terdiri atas pembayaran bunga obligasi sebesar Rp4.115 triliun dengan frekuensi 4.115 aksi, disusul distribusi bagi hasil sebanyak 1.532 aksi, pelunasan pokok 617 aksi, dividen 480 aksi, serta aksi korporasi lainnya sebanyak 866 aksi. Total keseluruhan aksi korporasi yang difasilitasi KSEI mencapai 7.610 frekuensi sepanjang tahun berjalan.

Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat dalam Konferensi Pers Penutupan Bursa 2025, Selasa (30/12/2025), mengatakan bahwa, “KSEI memastikan seluruh proses distribusi hak investor berjalan aman, tepat waktu, dan akurat, sehingga kepercayaan investor terhadap pasar modal tetap terjaga.”

Dari sisi pembagian dividen, sektor Financials–Banks menjadi penyumbang terbesar dengan nilai distribusi mencapai Rp80,34 triliun sepanjang 2025.

Posisi berikutnya ditempati sektor Energy–Coal Production sebesar Rp27,95 triliun, disusul Infrastructures–Integrated Telecommunication Services senilai Rp20,18 triliun.

Sementara itu, sektor Industrials–Multi-sector Holdings mencatat distribusi dividen sebesar Rp10,48 triliun, diikuti Infrastructures–Wireless Telecommunication Services dengan nilai Rp10,46 triliun.

Kontribusi dividen dari berbagai sektor tersebut mencerminkan luasnya basis emiten yang aktif membagikan imbal hasil kepada investor.

Untuk distribusi tindakan korporasi berbasis Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS), sektor Financials–Consumer Financing menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp36,91 triliun. Selanjutnya disusul Financials–Banks sebesar Rp29,00 triliun dan Financials–Specialized Business Financing senilai Rp26,01 triliun.

Sektor Basic Materials–Paper mencatat distribusi EBUS sebesar Rp18,51 triliun, sementara Infrastructures–Wireless Telecommunication Services berkontribusi Rp10,90 triliun sepanjang 2025. Distribusi tersebut didominasi pembayaran bunga obligasi yang menjadi komponen terbesar dalam aksi korporasi tahun ini.

Samsul menjabarkan ke depan KSEI akan terus memperkuat sistem dan layanan untuk mendukung pertumbuhan pasar modal.

“Peningkatan volume dan nilai aksi korporasi ini menuntut kesiapan infrastruktur yang andal. KSEI berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan demi mendukung pendalaman pasar modal Indonesia,” tutup Samsul Hidayat. ***