EmitenNews.com - PP Properti (PPRO) sepanjang 2023 berbalik tekor Rp1,27 triliun. Ambles 768 persen dari periode sama tahun sebelumnya dengan tabulasi laba Rp19,94 miliar. Alhasil, rugi per saham dasar menukik ke level Rp21,72 dari edisi tahun sebelumnya Rp0,34. 

Penjualan Rp1,98 triliun, melambung 16 persen dari sebelumnya Rp1,70 triliun. Beban pokok penjualan Rp1,92 triliun, membengkak dari akhir 2022 senilai Rp1,46 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp53,09 miliar, anjlok 78 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp243,71 miliar. 

Beban usaha Rp56,19 miliar, bengkak tipis dari Rp54,50 miliar. Beban cadangan kerugian penurunan nilai Rp3,44 miliar, bengkak dari surplus Rp20 miliar. Pendapatan lain-lain Rp97,59 miliar, melejit dari tahun sebelumnya Rp12,25 miliar. Beban keuangan Rp983,53 miliar, bengkak dari posisi sama sebelumnya Rp121,72 miliar. 

Bagian laba entitas asosiasi dan ventura bersama Rp4,04 miliar, menanjak signifikan dari Rp383,93 juta. Kerugian dari perubahan nilai wajar properti investasi Rp16,58 miliar, susut dari Rp33,49 miliar. Beban penurunan nilai aset Rp326,43 miliar dari nihil. Beban pajak penghasilan final Rp48,20 miliar, bengkak dari Rp41,32 miliar. 

Rugi sebelum pajak penghasilan Rp1,27 triliun, terjun bebas dari laba Rp25,31 miliar. Pajak penghasilan Rp4,44 miliar, bengkak dari edisi sama tahun sebelumnya Rp1,03 miliar. Rugi bersih tahun berjalan tercatat Rp1,28 triliun, bengkak parah dari episode sama tahun sebelumnya dengan laba Rp24,27 miliar. 

Jumlah ekuitas Rp3,28 triliun, menukik dari episode akhir tahun sebelumnya Rp4,55 triliun. Total liabilitas terkumpul Rp16,40 triliun, susut dari akhir 2022 senilai Rp17,25 triliun. Jumlah aset Rp19,69 triliun, menukik dari episode akhir tahun sebelumnya sebesar Rp21,81 triliun. (*)