EmitenNews.com—PT Intiland Development Tbk (DILD) membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp1,08 triliun sepanjang 2022. Angka itu turun dari capaian marketing sales perseroan 2021 yang sebesar Rp1,64 triliun.

 

Sementara itu, pendapatan berulang atau recurring income DILD tahun lalu tercatat sebesar Rp700 miliar, naik dibandingkan 2021 yang sebesar Rp659 miliar.

 

Dalam keterangan resmi perseroan pada awal bulan ini (9/2/2023), kontributor penjualan utama berasal dari segmen residensial dengan total Rp639 miliar. Adapun, penopang utama segmen ini berasal dari penjualan Talaga Bestari, Graha Natura dan Serenia Hills.

 

Kemudian, segmen kawasan industri membukukan marketing sales dengan total Rp283 miliar yang berasal dari penjualan kavling industri di Batang Industrial Park dan gudang di Aeropolis Technopark. Lalu, segmen mixed-use dan high-rise berkontribusi sebesar Rp159 miliar, terutama berasal dari The Rosebay, 1Park Avenue, Spazio Tower dan Regatta.

 

Untuk 2023 ini, DILD menargetkan membidik angka marketing sales sebesar Rp2,3 triliun. Target tersebut terdiri dari penjualan proyek eksisting dan proyek baru perseroan yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya.

 

Perihal kinerja keuangan, per September 2022 perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp1,92 triliun, naik dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp1,82 triliun. Meski demikian, perseroan masih membukukan rugi sebesar Rp91,20 miliar, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp77,23 miliar.

 

Adapun, beban pokok penjualan dan beban langsung perseroan juga tercatat naik menjadi Rp1,16 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,07 triliun.

 

Sedangkan beban usaha perseroan tercatat sebesar Rp272,99 miliar dengan beban penjualan sebesar Rp38,21 miliar serta beban umum dan administrasi sebesar Rp234,77 miliar.