EmitenNews.com - PT Aneka Tambang (ANTM) sepanjang 2022 mematok produksi dan penjualan komoditas utama positif. Selain optimalisasi, perusahaan fokus pengelolaan biaya melalui program efisiensi terutama beban-beban yang bisa ditangguhkan.


Aneka Tambang memproyeksi volume produksi feronikel, dan penjualan sekitar 24-25 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi). Proyeksi itu, sudah mengalkulasi tingkat utilisasi operasi pabrik feronikel di Pomalaa yang tinggi, mengedepankan kestabilan, dan keamanan operasi pabrik. 


Selanjutnya, Aneka Tambang mematok total produksi bijih nikel 12,10 juta wet metric ton (wmt). Tumbuh 10 persen dari capaian produksi bijih nikel tahun lalu 11,01 juta wmt. Penjualan bijih nikel tahun ini, ditarget mencapai 10,05 juta wmt, menanjak 31 persen dari periode sama tahun lalu 7,64 juta wmt. ”Itu selaras dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel nasional,” tutur Syarief Faisal Alkadrie, Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang. 


Aneka Tambang mematok produksi emas secara konsolidasi 911 kilogram (kg) alias 29.289 troy ons dari tambang emas Pongkor. Itu sejalan mulai fase pasca-tambang pada tambang emas Cibaliung. Tambang Cibaliung dikelola entitas usaha yaitu Cibaliung Sumberdaya. 


Aneka Tambang menarget penjualan emas 28.011 kg atau 900.574 troy oz dengan prioritas perluasan basis pelanggan dalam negeri. Tahun ini, produksi logam perak diproyeksi 6.643 kg atau 213.577 troy oz dengan target penjualan 8.643 kg alias 277.878 troy oz. Volume produksi bijih bauksit dipatok 1,80 juta wmt sesuai tingkat kebutuhan bauksit pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan, dan proyeksi penjualan bijih bauksit kepada pelanggan pihak ketiga. 


Proyeksi produksi itu, tumbuh 8 persen dibanding periode sama tahun lalu 1,67 juta wmt. Penjualan bijih bauksit ditarget 1,44 juta wmt, cenderung stabil dibanding edisi sama tahun lalu 1,42 juta wmt. Aneka Tambang melalui PT indonesia Chemical Alumina, mematok produksi dan penjualan alumina masing-masing 126 ribu ton alumina. (*)