EmitenNews.com—PT Aneka Tambang Tbk (Antam) (ANTM) mengumumkan laporan eksplorasi preliminary unaudited sepanjang 2022 yang merupakan ketentuan Bursa Efek Indonesia. Tercatat hingga 31 Desember 2022, total biaya eksplorasi preliminary unaudited ANTAM mencapai Rp 128,30 miliar.

 

"Kegiatan eksplorasi Antam sampai dengan 31 Desember 2022 berfokus pada komoditas emas, nikel dan bauksit, serta Antam juga melaksanakan pengurusan izin kawasan hutan di daerah prospek dengan jumlah pengeluaran preliminary unaudited sebesar Rp 128,30 miliar," papar Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie dalam keterangannya, Selasa (10/1/2023).

 

Adapun untuk komoditas emas, kegiatan eksplorasi dilakukan di Pongkor, Jawa Barat. Di wilayah Pongkor, kegiatan yang dilakukan, yaitu pemodelan geologi dan pengeboran.

 

Sementara itu, kegiatan eksplorasi nikel ANTAM sampai dengan 31 Desember 2022 dilakukan di daerah Konawe Utara dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara serta Tanjung Buli, Maluku Utara. Di daerah Konawe Utara, kegiatan yang dilakukan antara lain pemetaan geologi, percontohan core, logging core, pengukuran grid & reukur, pemasangan patok ukur, pemboran spasi dan pemboran twin drill.

 

"Di daerah Pomalaa, kegiatan yang dilakukan antara lain pemetaan geologi, percontohan core, logging core, pengukuran grid & reukur, pemasangan patok ukur dan pemboran single tube. Sedangkan di daerah Tanjung Buli, kegiatan yang dilakukan antara lain pemetaan geologi, percontohan core, logging core, percontohan permukaan, pengukuran lintasan grid, pemasangan patok ukur dan pemboran single tube," jelas Faisal.

 

Di sisi lain, eksplorasi bauksit ANTAM hingga 31 Desember 2022 dilakukan di daerah Tayan, Kalimantan Barat. Di wilayah tersebut, Faisal menyebut pihaknya melakukan kegiatan pemetaan geologi, pengukuran grid/polygon, pengukuran GPS geodetik, test pit, logging test pit, percontohan test pit dan percontohan batuan.