EmitenNews.com -Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) tahun buku 2023 memutuskan untuk tidak membagikan dividen.

 

Direktur Utama ARKO, Aldo Henry Artoko menyatakan, perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp39,1 miliar di tahun 2023.

 

ARKO memutuskan tidak membagikan dividen atas laba bersih tersebut, karena hendak menggunakannya sebagai laba ditahan dengan tujuan untuk ekspansi ke depan.

 

“Sebesar Rp2 miliar akan digunakan sebagai dana cadangan. Sisa laba bersih sebesar Rp37,2 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan guna ekspansi Perseroan,” jelas Aldo dalam keterangan resmi.

 

Ia melanjutkan, perseroan juga melaporkan penggunaan dana hasil Obligasi Berwawasan Lingkungan I (green bond) pada 2023 sebesar Rp339,9 miliar telah habis terserap untuk pembayaran utang kepada Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan modal kerja Perseroan.

 

“Dengan penerbitan obligasi ini, green bond diharapkan dapat menjadi dukungan serta upaya untuk menumbuhkembangkan kegiatan usaha Perseroan yang berwawasan lingkungan,” terang Aldo.

 

Selain itu, kata Aldo, RUPST menyetujui rencana pembangunan PLTA baru melalui anak Perusahaan, yaitu; PT Arkora Hydro Malili.

 

Proyek ini telah melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Tomoni 2 x 5 MW dengan PT PLN (Persero).

 

“Perjanjian ini berlaku selama 25 tahun sejak Commercial Operation Date (COD), sebagai tanda pengembangan berkelanjutan ARKO dalam jangka panjang,” ungkap dia.