Astra (ASII) Usul Bagi Dividen 62 Persen dari Laba 2023
Gedung milik PT Astra International di Jakarta
EmitenNews.com - PT Astra International Tbk (ASII) menyampaikan bahwa mengusulkan rasio pembayaran dividen atau dividen pay out ratio sebesar 62 persen dari laba bersih tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp34 triliun.
Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro mengatakan, usulan atas dividen final tersebut akan disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada bulan April 2024 berdasarkan kinerja yang sangat baik dan harga batu bara yang masih tinggi pada paruh pertama tahun 2023.
“Rasio tersebut lebih tinggi dari rata-rata rasio pembayaran dividen historis Perseroan,” ungkap dia dalam keterangan resmi, Rabu (28/2).
Ia melanjutkan, usulan itu juga mencerminkan pemulihan yang terus berlanjut pasca-pandemi, yang memungkinkan Perseroan untuk mengembalikan sebagian excess capital kepada pemegang saham.
“Perseroan tetap yakin dengan potensi pertumbuhan jangka panjang dan kapasitas neraca-nya untuk terus melakukan investasi guna mendukung prioritas strategisnya,” papar dia.
Sedangkan untuk besaran dividen yang akan kembali diterima investor, ia merinci, dividen final sebesar Rp421 per saham atau lebih kecil dari tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp552 per saham
Sebelumnya, ASII telah membayarkan dividen interim pada bulan Oktober 2023 lalu, sebesar Rp98 per saham atau lebih besar dari tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp88 per saham.
Dengan demikian, investor ASII akan menerima total dividen yang diusulkan untuk tahun 2023 menjadi Rp519 per saham atau turun dibanding tahun buku 2022 yang tercatat sebesar Rp640 per saham.
Related News
Merosot 48 Persen, Laba Bersih GTSI Maret 2024 Tersisa USD1,11 Juta
Kompak! Laba dan Pendapatan AALI Maret 2024 Tumbuh Minimalis
Periksa! Berikut Jadwal Dividen Hartadinata (HRTA) Rp15 per Lembar
Pendapatan Oke, Laba Autopedia (ASLC) Maret 2024 Melejit 1.704 Persen
Mulia Boga (KEJU) Tabur Dividen Rp79,50 Miliar, Tengok Jadwalnya
Pendapatan Positif, Maret 2024 ACST Akumulasi Rugi Rp3,55 Triliun