EmitenNews.com - Emiten perbankan PT Bank Mega Tbk (MEGA) menyatakan data keuangan Perseroan menunjukkan kinerja yang terus meningkat di tengah kondisi perekonomian yang masih menantang sebagai dampak dari pandemi. Dengan demikian, perlu diberikan dukungan yang lebih dalam permodalan dengan meningkatkan modal ditempatkan dana disetor penuh yang akan memperkuat modal inti (Tier 1) dalam rencana pertumbuhan Kredit.
Merujuk pada keterangan tertulis yang disampaikan Bank Mega (MEGA) kepada regulator, Kamis (20/1/2022) disebutkan, Perseroan telah menyampaikan Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun Buku 2021 yang akan diselenggarakan pada tanggal 25 Februari 2022 dan akan mengusulkan pembagian Saham Bonus baik yang berasal dari kapitalisasi sebagian dari Saldo Laba per tanggal 31 Desember 2021 dan kapitalisasi sebagian dari Tambahan Modal Disetor per tanggal 31 Desember 2021.
Saldo Laba yang Belum Ditentukan Penggunaannya per tanggal 31 Desember 2021 dan telah di audit pada 18 Januari 2022, tercatat sebesar Rp 10.473.225.801.996,- (Rp10,47 triliun) dan sebesar Rp 6.231.559.271.171,- (Rp6,23 triliun) diusulkan untuk dikapitalisasi dan dibagikan sebagai Saham Bonus.
Dengan memperhitungkan jumlah saham yang dikeluarkan dalam Perseroan sejumlah 6.963.775.206 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Diusulkan pembagian Saham Bonus yang berasal dari Kapitalisasi Saldo Laba, dengan rasio dimana setiap pemegang 1.000 saham pada tanggal penentuan Daftar Pemegang Saham Yang Berhak untuk memperoleh Saham Bonus yang berasal dari Kapitalisasi Saldo Laba akan memperoleh 99 Saham Bonus dengan nilai nominal Rp500 per saham.
Maka jumlah saham yang akan diterbitkan sebagai Saham Bonus yang berasal dari Kapitalisasi Saldo Laba adalah sejumlah sebanyak-banyaknya 689.413.745 Saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.
Adapun untuk rasio Pembagian Saham Bonus yang berasal dari Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) dengan memperhitungkan jumlah saham yang dikeluarkan dalam Perseroan sejumlah 6.963.775.206 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Diusulkan pembagian Saham Bonus yang berasal dari Tambahan Modal Disetor (Agio), dengan rasio dimana setiap pemegang 1.000 saham pada tanggal penentuan Daftar Pemegang Saham Yang Berhak untuk memperoleh Saham Bonus yang berasal dari Tambahan Modal Disetor (Agio) akan memperoleh 587 Saham Bonus dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Maka jumlah saham yang akan diterbitkan sebagai Saham Bonus yang berasal dari Kapitalisasi Tambahan Modal Disetor (Agio) akan berjumlah 4.087.736.045 saham bonus.
Harga penerbitan Saham Bonus yang berasal dari Kapitalisasi Saldo Laba dilakukan dengan menggunakan harga penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui rencana pembagian Saham Bonus yang berasal dari Kapitalisasi Saldo Laba sebagaimana diatur dalam pasal 8 huruf b POJK No. 27/2020.
Pembagian Saham Bonus baik yang yang berasal dari Kapitalisasi Saldo Laba maupun Kapitalisasi yang berasal dari Tambahan Modal (Agio Saham) akan memperkuat struktur permodalan Perseroan dan meningkatkan jumlah Saham Perseroan yang merupakan salah satu upaya Perseroan untuk meningkatkan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham sehingga diharapkan perdagangan saham di Bursa Efek akan menjadi lebih likuid.
Perkiraan jadwal pembagian saham bonus MEGA berdasarkan keterangan tersebut dijelaskan, Tanggal Daftar Pemegang Saham Yang Berhak menerima Saham Bonus 11 Maret 2022, Akhir Periode Perdagangan Dengan Hak Atas Saham Bonus (Cum Bonus) Pasar Reguler dan Negosiasi 10 Maret 2022 dan pasar tunai 14 Maret 2022, Tanggal terakhir Pemegang Saham Asing menyampaikan DGT-01 untuk tarif pajak yang akan diberlakukan atas penerimaan Saham Bonus yang berasal dari kapitalisasi Saldo Laba 18 Maret 2022 dan Tanggal Pendistribusian Saham Bonus 23 Maret 2022.
Advertorial
Related News
Timbun Terus, BHIT Jala 20,56 Juta Saham KPIG Rp159-162 per Lembar
BBRI Siap Lunasi Obligasi Rp3,5 Triliun, Ini Sumber Dananya
Cair 24 Oktober 2024, AUTO Obral Dividen Interim Rp274,72 Miliar
CBUT Naikkan Kapasitas Pengolahan CPO ke 4.000 MT di Q2-2025
CBUT Pede Kinerja Meningkat di Q4-2024, Ini Katalisnya
Carsurin (CRSN) Dirikan Bisnis Mineral, Telisik Detailnya