EmitenNews.com– PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dan PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama Bank  Penyimpan Dana Margin (Perjanjian Kerja Sama Penyimpanan dana Margin) yang dihadiri oleh Achmad Friscantono selaku Direktur Utama dan Rusli selaku Wakil Direktur Utama Bank Victoria dengan Budi Susanto selaku Pelaksana Tugas Direktur Utama PT KBI.

 

Bank Victoria dalam usaha menjadi Bank Penyimpan Dana Margin, telah memastikan kesiapan sistem dan SDM sehingga dapat menjalankan fungsi dan tugasnya dengan penuh tanggung jawab serta tetap terjaga kerahasiaannya dengan memperhatikan prinsip kehati hatian. 

 

Bank Victoria telah mendapat Surat Rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 3 Februari 2023  dan Surat Ijin sebagai Bank Penyimpan Margin, Dana Kompensasi dan Dana Jaminan  dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Kementrian Perdagangan pada tanggal 17 Juli 2023 serta  Surat Ijin tersebut telah dilaporkan ke OJK pada tanggal 24 Juli 2023.

 

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penyimpanan Dana Margin, menandai awal dari komitmen Bank Victoria untuk membantu program pemerintah di bidang ekonomi dan perdagangan khususnya untuk membantu meningkatkan transaksi perdagangan berjangka komoditi.

 

Melalui kerja sama  ini, diharapkan  kehadiran Bank Victoria sebagai Bank Penyimpan Dana Margin  dapat membantu mengoptimalkan peran PT KBI sebagai lembaga kliring transaksi perdagangan berjangka komoditi, dapat menciptakan peluang alternatif dana pihak ketiga bagi Bank Victoria serta dapat memperkuat industri perdagangan komoditi berjangka yang lebih terpercaya, transparan dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global.

 

Dari sisi kinerja, sampai dengan pertengahan Tahun 2023, Bank berhasil mencatatkan performa yang positif terlihat dari Aset yang mencapai Rp26,78 triliun per 30 Juni 2023, dengan peningkatan sebesar 3,25% dari sebesar Rp25,93 triliun per 31 Desember 2022.


Dari sisi liabilitas pada Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami peningkatan sebesar 2,14% menjadi sebesar Rp19,79 triliun, dari 31 Desember 2022 sebesar Rp19,37 triliun. Demikian pula di sisi aset pada pinjaman yang diberikan meningkat menjadi Rp17,23 triliun per 30 Juni 2023 atau meningkat sebesar 8,92% dari Rp15,82 triliun per 31 Desember 2022.


Pencapaian atas kinerja bisnis dan operasional tersebut mempengaruhi kinerja keuangan Bank yang tercermin diantaranya pada pendapatan bunga bersih per 30 Juni 2023 mencapai sebesar Rp287 miliar dan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp74 miliar.