Salah satu pos pemicunya, persediaan kadaluarsa atau cacat melonjak 65,9 persen menjadi Rp156,11 miliar.

 

Dampaknya, laba usaha terpapas 14,5 persen menjadi Rp175,39 miliar.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2023 tanpa audit emiten pabrik roti grup Salim itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indoensia (BEI), Senin (31/7/2023).

 

Sementara itu, total kewajiban bertambah 17,04 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp1,696 triliun pada akhir Juni 2023.

 

Pada sisi lain, jumlah ekuitas berkurang 18,2 persen dibanding akhir Desember 2022 menjadi Rp2,192 triliun pada akhir Juni 2023.