EmitenNews.com -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakini nilai transaksi perdagangan di pasar modal Indonesia tidak akan berpengaruh dengan adanya Pemilu yang bakal dilaksanakan di bulan Februari 2024. Justru, transaksi perdagangan akan mengalami peningkatan pasca pemilu.

Kepala Divisi Riset PT Bursa Efek Indonesia Verdi Ikhwan menjelaskan bahwa jika melihat historical pada saat pelaksanaan pemilu yang terjadi di Indonesia, nilai transaksi perdagangan justru tidak mengalami pengaruh yang signifikan. Selain itu, BEI juga sudah punya modal yang kuat dari sisi supply dan demand disepanjang tahun 2023 untuk menghadapi pesta demokrasi tahun depan.

“Kemudian adanya pemilihan umum pergerakan indeks dan transaksi tidak berpengaruh, market cenderung mengalami rebound pasca pemilu”, katanya dalam webinar Edukasi Wartawan dengan Tema Market Outlook 2024 atau Perkembangan Pasar Modal Indonesia. (13/12).

Verdi menambahkan, di tahun 2024 BEI juga yakin jumlah emiten baru yang mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek bisa melampaui pencapaian di tahun sebelumnya. Hal tersebut bisa tercapai dengan melihat pola yang terjadi selama 6 tahun terakhir dimana pencapaian jumlah emiten baru selalu diatas 50 perusahaan.

“Kalau melihat target yang telah ditetapkan di 2024 jumlah emiten baru sebanyak 50 perusahaan, dan dengan melakukan edukasi secara massif saya rasa target tersebut diraih bahkan diprediksi bisa melampaui dari target”, tambahnya.

Seperti diketahui, sepanjang tahun 2023 PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil menduduki peringkat ke-5 secara bursa global dari sisi jumlah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), dan ke-7 dari sisi penggalangan dana. Dimana hingga Desember 2023 tercatat sebanyak 79 saham baru telah dicatatkan dengan penggalangan dana mencapai Rp 54,14 triliun dan kapitalisasi pasar tembus lebih dari Rp 10.000 triliun.