EmitenNews.com - Eka Sari Lorena Transport (LRNA) sepanjang 2022 belum keluar dari jebakan kinerja negatif. Itu setelah emiten angkutan darat tersebut rugi Rp21,31 miliar. Mengalami perosotan 19 persen dari episode sama 2021 dengan tekor Rp26,46 miliar. Alhasil, rugi per saham menjadi Rp60,92 per lembar dari posisi sama tahun sebelumnya minus Rp74,64 per eksemplar. 


Pendapatan Rp93,10 miliar, melesat 32 persen dari edisi sama 2021 sejumlah Rp70,20 miliar. Beban pendapatan langsung bengkak 20 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp71,77 miliar. Laba kotor terkumpul Rp6,89 miliar, menanjak 538 persen dari posisi sama tahun sebelumnya minus Rp1,57 miliar. 


Beban umum dan administrasi Rp26,70 miliar, bengkak dari Rp23,43 miliar. Pendapatan lain-lain bersih Rp501 juta, susut dari Rp651 juta. Pendapatan keuangan Rp2,48 miliar, naik dari Rp2,52 miliar. Beban keuangan Rp1,22 miliar turun dari Rp1,43 miliar. 


So, total beban Rp24,93 miliar, tumbuh dari akhir 2021 sebesar Rp21,68 miliar. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp18,04 miliar, susut dari Rp23,26 miliar. Beban pajak Rp3,26 miliar, bengkak dari Rp3,20 miliar. Rugi tahun berjalan Rp21,31 miliar, susut dari Rp26,46 miliar. 


Jumlah ekuitas Rp170,70 miliar, turun dari episode akhir 2021 senilai Rp192,03 miliar. Total liabilitas Rp53,99 miliar, bengkak dari periode akhir tahun sebelumnya sebesar Rp47,30 miliar. Aset tetap Rp163,27 miliar alias sekitar 72,66 persen dari jumlah aset. (*)