BNI Dorong UMKM Naik Kelas, Cetak Pahlawan Ekonomi dari Ngawi
Potret gedung operasional BNI Tower di Jakarta.
EmitenNews.com - Dalam momentum Hari Pahlawan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI merepresentasi komitmen terbarunya untuk melanjutkan semangat perjuangan para pahlawan melalui pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
Bagi BNI, diungkap Okki Rushartomo selaku Sekretaris Perusahaan BNI saat Senin (10/11) mengatakan bahwa, para pelaku UMKM inilah pahlawan ekonomi masa kini, yang berperan penting dalam membangun kemandirian ekonomi serta menggerakkan perekonomian nasional.
Okki Rushartomo menuturkan, pemberdayaan UMKM menjadi prioritas utama dalam strategi inovasi sosial BNI. Program ini menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan pelatihan, pendampingan, serta akses pasar yang lebih luas agar dapat naik kelas dan meningkatkan daya saing.
“BNI berkomitmen menghadirkan solusi nyata bagi pelaku usaha lokal agar dapat naik kelas melalui pembinaan dan pendampingan menuju akses pasar yang lebih luas,” ujar Okki.
Melalui program BNI Berbagi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, BNI telah membina lebih dari 380 pelaku UMKM lokal.
Salah satu kisah inspiratif dari program ini datang dari Awicho, UMKM asal Ngawi yang berhasil memadukan dua produk lokal khas berbahan dasar cokelat dan tempe menjadi inovasi kuliner yang kini dikenal di berbagai kota besar.
Awicho didirikan oleh Masrifah Hidayati Nur, atau akrab disapa Ida, yang memulai usaha dengan memproduksi cokelat karakter musiman pada 2014.
Setelah melalui banyak percobaan, Ia menemukan ide unik menggabungkan cita rasa cokelat dan tempe, dua ikon rasa khas Ngawi.
Melalui dukungan dan pelatihan dari BNI, Ida memperoleh pembinaan terkait branding, pengemasan, strategi pemasaran digital, hingga kesempatan mengikuti pameran di berbagai daerah.
“Dari pelatihan dan dukungan BNI, kami belajar banyak tentang strategi penjualan dan pengembangan produk. Sekarang penjualan kami meningkat signifikan,” imbuh Ida.
Kini, Awicho mempekerjakan lima orang karyawan tetap dan memproduksi beragam varian olahan cokelat dan tempe seperti cokelat tempe, brownies kering tempe, dan keripik tempe cokelat, dengan harga Rp5.000–Rp25.000 per kemasan.
Ida juga melibatkan para ibu rumah tangga di sekitar lingkungannya untuk ikut memproduksi, agar mereka bisa memperoleh penghasilan tambahan.
Meski sempat terpukul saat pandemi Covid-19 dengan omzet turun hingga Rp2–3 juta per bulan, Ida mampu bangkit berkat ketekunan dan dukungan berkelanjutan dari BNI. Kini omzet Awicho stabil di kisaran Rp25–30 juta per bulan dan dapat melonjak hingga Rp210 juta pada momen Lebaran.
Kisah Awicho menjadi bukti semangat kepahlawanan juga tumbuh dalam dunia usaha. Melalui pembinaan berkelanjutan, BNI terus melahirkan pahlawan-pahlawan ekonomi baru bagi masyarakat akar rumput di Indonesia.
Related News
Kampung Berseri Astra Kemiren Raih Pengakuan Internasional
Generali Luncurkan Kampanye Global HereNow, Ajak Siap Finansial
Allianz Syariah Rayakan 2 Tahun, Maqasid Syariah Jadi Kompas Hidup
Sompo Insurance Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Talkshow
SRO Gelar Capital Market Run 2025
Rp28T Masuk Kantong Menkeu dari Lelang 8 Seri SUN, Selasa (4/11)





