EmitenNews.com -Initial Public Offering dari perusahaan plat merah atau BUMN memang selalu menjadi perhatian publik. Khususnya para pelaku di pasar modal Indonesia. Namun belakangan ini ada dua calon emiten BUMN menunda prose go publicnya, yaitu PT Pertamina Hulu Energi dan perusahaan sawit PalmCo sebagai entitas PTPN.

 

“Terkait dengan IPO perusahaan plat merah, Menteri BUMN mengatakan bahwa kita terus mendorong kalau memang situasinya tepat untuk kita go publik,” kata Erick Thohir menjawab pertanyaan Emitennews di Bursa Efek Indonesia, Sabtu (28/10/2023).

 

Kemarin juga kita masih tunda, seperti Pertamina Hulu Energi (PHE) dan juga Sawit (Palm Co) karena situasi market yang masih belum stabil dan kita akan lihat tahun depan seperti apa.

 

Namun ketika ditanyakan kembali kepada pihak BEI, kali ini Jeffrey Hendrik selaku Direktur Pengembangan mengatakan bahwa sebenarnya kondisi pasar saat ini sudah diantisipasi oleh BEI yang tercermin dari RKAT BEI

 

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) telah menunda rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

 

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menjelaskan IPO PHE tidak dilaksanakan pada saat ini karena masih perlu mencari waktu yang tepat. 

Dia bilang, beberapa hal yang menjadi pertimbangan di antaranya seiring dinamika kondisi pasar modal dunia dan Asia Tenggara sepanjang 2023 akibat tekanan dari pengaruh resesi global.

 

Dari sisi makro ekonomi global, trend peningkatan suku bunga the Fed menambah beban ekonomi emerging markets untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi. 

 

Di sisi lain harga minyak dunia (Brent) mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, dimana dalam beberapa bulan terakhir berada di level USD 70-80 per barrel dan diprediksi tetap bertahan pada level tersebut hingga 2024. Hal ini juga menjadi faktor yang kurang mendukung pelaksanaan IPO PHE pada saat ini.