EmitenNews.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama perusahaan hulu migas (Kontraktor Kontrak Kerja Sama/KKKS) sepakat mengaktifkan 1.086 sumur yang tidak aktif beroperasi atau idle pada tahun depan. Pengoperasian ribuan sumur idle itu diproyeksikan mampu menghasilkan 38.000 barel minyak per hari (BOEPD).


"Kami mengapresiasi hasil WP&B 2023 yang telah menetapkan jumlah program re-aktivasi sumur idle di tahun 2023 yang mencapai 1.086 sumur idle dengan perkiraan produksi awal mencapai 38.000 BOEPD," ungkap Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam keterangan di Jakarta, Rabu.


SKK Migas dan KKKS memproyeksikan dapat menyelesaikan kegiatan re-aktivasi lebih dari 800 sumur idle melalui pekerjaan workover dan well services pada tahun ini. Berdasarkan perhitungan SKK Migas, Indonesia kini memiliki sekitar 10.000 sumur yang masuk kriteria sumur idle.


SKK Migas telah memulai melakukan kegiatan re-aktivasi secara agresif sejak tahun 2021 yang mencapai 662 sumur meningkat dibandingkan kegiatan re-aktivasi tahun 2020 yang sebanyak 326 sumur. Pada work program & budget (WPnB) 2022 disepakati untuk melakukan kegiatan re-aktivasi sumur idle sebanyak 725 sumur.


Wahju menuturkan bahwa SKK Migas sangat serius mendorong peningkatan produksi minyak melalui re-aktivasi idle well menjadi salah satu agenda dalam The 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) yang dilaksanakan di Bali, pada November 2022 lalu. Pada kegiatan tersebut dilakukan penandatanganan head of agreement (HoA) kelompok pertama kerja sama aliansi strategis re-aktivasi sumur idle Pertamina Regional 1 dengan enam provider teknologi.


"Kita harapkan aset-aset yang tidur kembali bisa berkontribusi, baik itu sumur, lapangan, maupun fasilitas produksi untuk mendukung upaya peningkatan produksi migas nasional, sehingga memberikan kontribusi yang optimal dalam upaya mencapai target produksi minyak dan gas di tahun 2030, yaitu produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD)," jelas Wahju.(fj)