EmitenNews.com - Inggris mengkonfirmasi keberadaan varian covid-19 baru bernama Omicron pada orang-orang yang memiliki koneksi bepergian di Afrika selatan. Kondisi itu mendorong Perdana Menteri Boris Johnson untuk mengumumkan serangkaian langkah guna memerangi penyebarannya ketika banyak kasus muncul di seluruh Eropa.


Pengumuman Inggris pada Sabtu waktu setempat tentang dua infeksi datang ketika para pejabat di seluruh Eropa bersiap menghadapi kasus baru dari varian tersebut, beberapa hari setelah pertama kali diidentifikasi di Afrika selatan. Jerman, Italia, dan Republik Ceko mengidentifikasi kasus varian tersebut, berbagai laporan media menunjukkan.


Belgia juga melaporkan infeksi baru pada seseorang yang bepergian dari luar negeri. Hampir semua kasus yang dikonfirmasi dilaporkan pada orang yang mendarat di Eropa sebelum larangan perjalanan dicabut akhir pekan ini, sedangkan Kementerian Kesehatan Israel mengatakan ada tiga kasus dari individu yang tinggal di negara itu.


Munculnya varian Omicron mengancam akan memukul Eropa tepat ketika pemerintah berusaha mengatasi gelombang keempat kasus virus korona -yang didorong varian delta yang menular. Pasar global naik pada Jumat lalu karena berita mutasi terbaru mendorong investor mencari tempat berlindung daripada bertaruh pada aset yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi.


Mengutip The Business Times, Selasa (30/11/2021), pada Sabtu lalu, Johnson mengumumkan langkah-langkah untuk mengatasi varian di Inggris, termasuk pengetatan aturan masker wajah dan persyaratan bagi pelancong maskapai untuk mengambil tes PCR dan mengisolasi pada saat kedatangan.


"Kita perlu mengambil langkah-langkah yang ditargetkan dan proporsional sekarang sebagai tindakan pencegahan sementara kita mencari tahu lebih banyak. Kita perlu mengulur waktu bagi para ilmuwan kita untuk memahami dengan tepat apa yang sedang kita hadapi," tuturnya.


Pejabat Inggris bersandar pada program vaksinasi yang kuat di negara itu sebagai pertahanan utama melawan varian baru, dan mengatakan program booster akan dipercepat. "Kami tidak akan menghentikan orang bepergian, saya ingin menekankan itu," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. ***