EmitenNews.com -Ditengah isu yang bergulir di kalangan pelaku pasar bahwa emiten tambang batubara milik pengusaha Sujaka Lays, PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) sedang menjajaki bisnis lain selain batubara ternyata disambut gempita oleh para investor.

 

Hal ini bisa dilihat dari pergerakan saham COAL yang pada perdagangan kemarin menguat 5,75 persen ke level 92 per saham. Hal ini di topang oleh frekuensi yang melonjak signifikan dari hari-hari sebelumnya yang hanya di transaksikan ratusan kali langsung di transaksikan sebanyak 2.251 kali, volume saham juga tercatat di transaksikan sebanyak 41,32 juta saham.

 

Berdasarkan informasi yang beredar, Perseroan dikabarkan tengah melihat adanya peluang di bidang energi terbarukan sehingga Perseroan bermaksud untuk menjajaki ekspansi bisnis di bidang energi terbarukan yang berhubungan dengan industri panel surya. Penjajakan ini sudah sampai kepada pelaku industri panel surya di China. 

 

Rencana Perseroan dalam ekspansi di bidang energi terbarukan merupakan salah satu strategi untuk pengembangan usaha Perseroan.

 

Memang seperti diketahui bahwa saat ini, terjadi peningkatan permintaan listrik berbasis energi ramah lingkungan, dimana Indonesia memiliki peluang yang cukup besar dalam pengembangan energi ramah lingkungan. 



Adapun seperti diwartakan sebelumnya, Manajemen Black Diamond Resources (COAL) memandang bahwa harga jual batu bara terus meningkat setelah menyentuh titik terendah dalam dua tahun terakhir. Kenaikan harga kali ini dipengaruhi oleh kenaikan gelombang suhu panas di Asia dan Eropa yang mengakibatkan kecenderungan permintaan dunia meningkat. 

 

Perseroan memandang peluang ini sebagai langkah untuk merencanakan peningkatan produksi dan penjualan batubara hingga 700 ribu ton di tahun 2023. 

 

Empat tahun terakhir, China masih menjadi faktor dominan dalam hal permintaan batubara terlebih saat ini China tengah dilanda gelombang suhu panas yang mencapai 52,2oC. Di tahun 2024, Perseroan merencanakan peningkatan produksi batubara hingga dua kali lipat dibanding tahun 2023 untuk memenuhi tingginya permintaan batubara tersebut, kata 

 

Melihat kondisi bisnis Black Diamond Resources (COAL) saat ini, Analis Bahana Sekuritas Dimas menyatakan bahwa saham COAL saat ini ada dalam buy on break dengan target price di level 127 dan stop loss di 85.