EmitenNews.com - Salah satu petinggi Bank Central Asia mengurangi kepemilikan saham bank bersandi BBCA tersebut. Itu ditunjukkan dengan melego 1 juta eksemplar. Pentolan perusahaan yang merealisasikan keuntungan itu, Tan Ho Hien/Subur/Subur Tan.


Ya, transaksi Subur Tan diketahui telah dipatenkan pada 22 Desember 2023. Penjualan terjadi dengan harga pelaksanaan Rp9.350 per helai. Nah, dengan skema harga tersebut, Subur Tan mengoleksi dana taktis Rp9,35 miliar. 


Menyusul transaksi itu, tabungan saham BCA dalam genggaman Subur Tan menjadi 11,35 juta lembar alias setara 0,01 persen. Berkurang dari sebelum transaksi dengan tabulasi 12,35 juta eksemplar atau 0,01 persen. ”Transaksi penjualan dengan status kepemilikan langsung,” tulis Linda Chandrawati, Kasubdiv BCA.


Transaksi Subur Tan itu, hanya berjarak dua hari dari pencairan dividen interim BCA pada 20 Desember 2023 lalu. BCA telah menggelontorkan dividen interim Rp5,23 triliun. Di mana, setiap pemodal dengan nama tercatat sebagai pemegang saham pada 5 Desember 2023 berhak menerima dividen interim Rp42,5 per lembar. 


Subur Tan, telah menerima setoran dividen interim BCA senilai Rp524,91 juta. Itu hasil dari porsi kepemilikan saham BCA sebanyak 12.351.057 helai alias 0,01 persen. Bank Djarum Group itu, menabur dividen interim berdasar data laporan keuangan per September 2023.


Di mana, sepanjang sembilan bulan pertama 2023 itu, BCA meraup laba bersih Rp36,42 triliun. Saldo laba ditahan dengan alokasi penggunaan tidak dibatasi senilai Rp213,18 triliun. Dan, perseroan dengan pelayanan terbaik dunia itu, dipersenjatai dengan total ekuitas Rp235,93 triliun. (*)