EmitenNews.com -Chia Ah Hoo selaku pemegang saham yang juga menjabat sebagai Komisaris PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) telah mencatatkan kepemilikan sahamnya secara bertahap pada tanggal 15 dan 16 Mei 2023.

 

Heri Gunawan selaku Direktur Adaro Minerals Indonesia (ADMR) dalam keterangan tertulisnya Jumat (19/5) menyampaikan bahwa Komisaris ADMR berkebangsaan Malaysia ini telah membeli sebanyak 1.134.000 lembar saham ADMR di harga Rp860-Rp900 per saham melalui pasar.

 

Secara rinci pada tanggal 15 Mei, Dia memborong 554.000 lembar saham di harga Rp900 per lembar dan pada 16 Mei transaksi di lanjutkan untuk mengemas 580.000 lembar saham ADMR di harga Rp860 per lembar.

 

Sehingga total nilai transaksi yang dilakukan oleh Chia Ah Hoo untuk kepemilikan 0,0027 persen saham entitas dari Adaro Energi (ADRO) ini mencapai Rp997,40 juta.

 

"Tujuan transaksi ini adalah untuk investasi Kepemilikan Saham dengan kepemilikan saham langsung. Adapun sebelumnya, Chia Ah Hoo tidak memiliki barang selembarpun saham ADMR,"tuturnya.

 

Padahal, Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memutuskan untuk tidak memberikan dividen tahun buku 2022 kepada para pemegang sahamnya. Hal ini tertuang dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ADMR yang digelar pada Rabu (10/5).

 

RUPST ADMR memiliki lima agenda, yang mana salah satunya adalah para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan laba bersih perusahaan untuk tahun buku 2022 sebesar USD336 juta untuk digunakan sebagai dana cadangan wajib sejumlah USD3,36 juta. Adapun sisanya sebesar USD332 juta akan dialokasikan sebagai laba ditahan.

 

Disisi lain, menargetkan proyek smelter aluminium di Kalimantan Utara (Kaltara) beroperasi pada Kuartal II 2025 mendatang. Direktur ADMR Wito Krisnahadi mengatakan, pada fase I smelter aluminium ini akan memproduksi sebanyak 500 ribu ton aluminium per tahun. Untuk produksi 500 ribu ton aluminium tersebut, diperlukan sebanyak 1 juta ton bahan baku alumina.

 

"Untuk tahap 1 ini kita produksi sebesar 500 ribu ton per tahun. Rencananya kita akan memulai komersial produksi sekitar di kuartal II 2025," ungkapnya.