EmitenNews.com - Tolaram Group Inc menyetor modal Bank Amar (AMAR) Rp933,45 miliar. Itu setelah Tolaram mengeksekusi right issue yang menjadi haknya sebanyak 3,33 miliar lembar. Penebusan right issue terjadi pada harga pelaksanaan Rp280 per helai.


Menyusul transaksi itu, tabulasi saham perusahaan yang didirikan di British Virgin Island itu bertambah menjadi 11,62 miliar helai alias 63,27 persen. Bertambah 3,24 persen dari sebelum transaksi sekitar 8,29 miliar eksemplar atau setara dengan 60,03 persen. 


”Tujuan transaksi berupa pelaksanaan right issue, dan pemesanan saham tambahan Bank Amar dengan status kepemilikan saham secara langsung,” tulis Gaby Diovani, Corporate Secretary Bank Amar. 


Sekadar informasi, Bank Amar Indonesia menggelar right issue maksimal Rp1,27 triliun. Itu dengan meluncurkan maksimum saham baru 4,56 miliar lembar dengan harga pelaksanaan Rp280 per helai. Saham setara 24,81 persen dari modal ditempatkan, dan disetor penuh itu, dibekali nilai nominal Rp100.


Right issue itu, menyasar para pemegang saham dengan nama tercatat dalam daftar pemegang saham pada 28 November 2022. Setiap pemilik 100 saham lawas akan memperoleh 33 hak memesan efek Terlebih dahulu (HMETD). Setiap 1 HMETD memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru pada harga pelaksanaan Rp280. 


Tolaram sebagai pemegang saham utama memiliki 8.221.339.893 helai alias 8,22 miliar lembar dalam perseroan dengan hak 2.713.042.164 saham alias 2,71 miliar saham baru. Berdasar surat pernyataan kesanggupan pada 25 Oktober 2022, Tolaram menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD sesuai dengan porsi kepemilikan saham.


Setelah alokasi pemesanan saham tambahan masih ada sisa saham,Tolaram akan membeli seluruh sisa saham maksimal 1.847.680.596 helai atau 1,84 miliar saham setara dengan  maksimal Rp517,35 miliar. Pemegang saham tidak mengeksekusi haknya akan mengalami dilusi kepemilikan saham 24,81 persen. (*)