EmitenNews.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menargetkan, dalam 2 tahun kedepan akan melakukan pemangkasan perusahaan pelat merah hingga 37 perseroan. Adapun jumlah tersebut, berkurang 4 dari total 41 BUMN saat ini.

 

Dikutip dari video pendeknya di akun instagramnya pada Minggu (20/2), Erick mengungkapkan, perampingan BUMN ini ditargetkan terealisasi hingga 2024 mendatang. Dengan adanya pemangkasan itu, jumlah BUMN akan semakin mengecil, tetapi semakin besar food print-nya.

 

"Saya mungkin 2 tahun ke depan masih bisa (pembubaran) dari 41 perusahaan BUMN menjadi 37 perusahaan BUMN," ujar Erick.

 

Tak sampai di situ, Erick berharap, setelah periodesasi dirinya menahkodai Kementerian BUMN, pengurangan perusahaan negara terus dilakukan hingga menyisakan 30 perseroan saja. Upaya itu bisa dilakukan oleh Menteri BUMN setelahnya.

 

Menurut Erick, kebijakan perampingan sangat mungkin diambil karena BUMN harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi terkini dari masing-masing industrinya. Perampingan BUMN ini merupakan salah satu langkah strategis dalam proses transformasi yang sedang berlangsung sejak dua tahun terakhir.

 

Erick menambahkan, BUMN harus bertransformasi terutama dalam model bisnis, karena negara mengharapkan perusahaan plat merah dapat memberikan pemasukan sebesar-besarnya.

 

Dalam proses transformasi itu, Kementerian BUMN telah menetapkan lima fondasi, yakni; perbaikan korporasi dan pelayanan publik, fokus pada bisnis inti, inovasi berbasis digitalisasi, proses bisnis yang baik dan diawali dengan transformasi sumber daya manusia.

 

Sementara, untuk merealisasikan harapannya itu, Erick pun tengah membidik peta jalan atau roadmap ihwal transformasi BUMN untuk 10 tahun mendatang. Menurutnya, peta jalan itu bisa menjadi acuan bagi Menteri dan Direksi BUMN yang baru.

 

"Setelah menjadi 41 BUMN, kembali jabatan Menteri ada batasannya, makanya kita roadmap 10 tahun, dimana Menteri BUMN yang berikutnya kita minta untuk menyelesaikan program yang dari 41 perusahaan BUMN menjadi 30 perusahaan BUMN," ungkap dia.