EmitenNews.com - Optima Prima Metal Sinergi (OPMS) paruh pertama 2023 berbalik rugi Rp2,41 miliar. Bengkak 2.510 persen dari posisi sama tahun sebelumnya dengan tabulasi laba Rp105,02 juta. Alhasil, rugi per saham dasar menjadi Rp3,01 dari periode sama tahun sebelumnya surplus Rp0,13. 


Performa buruk itu didukung penjualan Rp330,98 juta, drop 97 persen dari edisi sama tahun lalu Rp14,45 miliar. Beban pokok penjualan Rp1,21 miliar, susut tajam dari episode sama tahun lalu Rp11,53 miliar. Rugi kotor terakumulasi senilai Rp884,75 juta, bengkak 130 persen dari periode sama tahun sebelumnya surplus Rp2,92 miliar. 


Beban penjualan Rp51,78 juta, bengkak dari edisi sama tahun lalu Rp19,04 miliar. Beban umum dan administrasi Rp2,93 miliar, susut dari posisi sama tahun sebelumnya Rp3,49 miliar. Rugi usaha Rp3,87 miliar, bengkak 567 persen dari episode sama tahun sebelumnya hanya Rp589,16 juta. Pendapatan keuangan Rp517,82 juta, turun dari edisi sama tahun lalu Rp645,71 juta.


Pendapatan lain-lain bersih Rp118,09 juta, melejit 273 persen dari fase sama tahun lalu Rp31,59 juta. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp3,23 miliar, bengkak dari periode sama tahun sebelumnya surplus sekitar Rp88,13 juta. Manfaat pajak penghasilan tangguhan Rp820,7 juta, melesat 4.761 persen dari posisi sama tahun sebelumnya hanya Rp16,88 juta.


Jumlah ekuitas terakumulasi senilai Rp89,92 miliar, mengalami penyusutan dari episode akhir tahun sebelumnya dengan tabulasi sekitar Rp91,89 miliar. Total liabilitas Rp1,89 miliar, mengalami reduksi dari posisi akhir 2022 sejumlah Rp2,41 miliar. Jumlah aset Rp91,82 miliar, mengalami koreksi dari fase akhir tahun lalu sebesar Rp94,31 miliar. (*)